RANCAH POST – Sejak Kamis (19/2), warga Kampung Jangli Tlawah III, RT.06 RW.05, Karanganyar Gunung, Semarang, dibuat kebingungan dengan munculnya api misterius yang melahap tiga rumah di lingkungan mereka.
Begitu juga dengan aparat yang sama-sama dibuat keheranan dengan munculnya api misterius tersebut. Sebab, titik-titik api terus bermunculan dan membakar setiap barang maupun perbaotan di rumah warga. Aparat pun hingga saat ini terus melakukan penjagaan mengantisipasi kembali munculnya titik-titik api itu.
Iptu Dhayita Daneswari, Kapolsek Candisari menyebutkan, pihaknya telah menugaskan anggotanya untuk melakukan patroli di tiga rumah milik Kastari, Kusranto, dan Ruswanto yang terbakar api misterius tersebut. Dhayita mengungkapkan, meski pihaknya telah melakukan pemeriksaan secara menyeluruh di lokasi kebakaran, belum diketahui penyebab pasti munculnya api misterius tersebut.
“Tidak ada bau gas dari rumah yang terbakar tersebut. Pihak BPBD Kota Semarang yang melakukan pemeriksaan pun tidak mendapati penyebabnya, instalasi listrik di rumah itu pun tidak ada yang rusak,” ungkap Dhayita, Sabtu (20/2).
Menyikapi hal ini, Dhayita yang tak lain merupakan kapolsek termuda di Jawa menghimbau agar masyarakat menyikapi fenomena aneh dan langka ini secara rasional meski kepolisian pun hingga saat ini tak kunjung mendapatkan jawaban penyebab munculnya api misterius tersebut.
Dari penuturan salah satu warga yang rumahnya dilalap si jago merah, Kastari, api misterius tersebut muncul di rumahnya dua bulan yang lalu. Awalnya api tersebut hanya muncul beberapa kali dalam skala kecil dan mudah dipadamkan. Namun akhir-akhir ini, intensitas munculnya api tersebut semakin sering.
“Saya tidak tahu dari mana api itu berasal, api kerap muncul dan membakar setiap perabotan rumah. Terhitung ada 20 kali api yang muncul di setiap ruangan,” paparnya.
1 Komentar
Walah api darimana pula itu, sepertinya ada orang yang sengaja melakukan hal demikian, tidak mungkin ada api tanpa di perbuat oleh manusia. Semua misteri buruk itu pasti akan terungkap.