RANCAH POST – Dramatis memang. Dalam sebuah foto, terlihat induk dan anak orang utan terlihat ketakutan dan berpelukan. Keduanya hanya pasrah menanti ajal saat sekelompok orang yang bertugas membuka lahan mengepungnya dan bersiap membantainya.
Beruntung dua ekor orang utan tersebut berhasil diselamatkan oleh para aktivis penyelemat hewan, Four Paws. Para aktivis dari organisasi yang bermarkas di Inggris tersebut datang tepat waktu untuk menghentikan aksi pembantaian para pembuka lahan.
Dr. Signe Preuschoft, ahli primata Four Paws menyebutkan, orang utan itu terlihat membatu ketakutan dikepung sekelompok orang yang dari raut wajahnya terpancar kebahagiaan karena akan mendapatkan upah yang besar dari menangkap dan membunuh orang utan tersebut.
“Kami mendapati kedua orang utan itu terlihat ketakutan. Telat beberapa menit saja mungkin orang utan itu sudah tewas,” katanya.
Orang utan itu pun kemudian dievakuasi ke sebuah hutan yang aman dari jangkauan manusia. Untuk mempermudah pemantauan terhadap kedua orang utan tersebut, aktivis dari Four Paws memasanginya alat pelacak
Preuschoft menjelaskan, akibat penebangan liar dan pembukaan lahan tersebut, dikhawatirkan akan berdampak dengan semakin berkurangnya spesies dan habitat orang utan. Aktivis Four Paws sendiri telah melakukan penyisiran guna menemukan orang utan yang selamat di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia, tapi usaha mereka tidak membuahkan hasil sama sekali.
Sulit ditemukannya keberadaan orang utan ini diperparah pula dengan tindakan perusahaan kelapa sawit yang menganggap kehadiran orang utan sebagai hama yang mengancam bisnis milik mereka. Bahkan tak segan-segan perusahaan tersebut menyewa sekelompok orang untuk memusnahkan orang utan.