RANCAH POST – Sabtu (6/2) silam, seorang bocah kelas I Sekolah Dasar Negeri Beji, Depok, Jamaluddin (7) dilaporkan menghilang dan diduga menjadi korban penculikan. Setelah polisi melakukan penyelidikan, seorang pria bernama Januar Arifin alias Begeng ditangkap dan dijadikan tersangka dalam kasus penculikan tersebut.
Bagaimana dengan nasib Jamaluddin, bocah yang diculik Begeng? Jamaluddin diendus keberadaannya di daerah Lubang Buaya, Jakarta Timur, di tempat yang sama di mana Begeng ditangkap. Namun sayang, Jamaluddin ditemukan di kamar mandi dengan kondisi sudah tak bernyawa. Begeng sendiri menghabisi nyawa Jamaluddin dengan cara membekapnya menggunakan bantal lalu menyembunyikannya di kamar mandi.
Tidak ditemukan adanya kekerasan seksual, namun dari hasil autopsi korban mengalami kekerasan dengan luka memar pada punggung dan hidung serta bibir yang luka. Bukan itu saja, korban juga mengalami pendarahan pada jantung dan hati akibat bengkaknya pembuluh darah setelah dibekap pelaku.
Rupanya, motif Begeng menculik Jamaluddin dilandasi motif ekonomi. Begeng nekat menculik korbannya dikarenakan kekurangan biaya untuk pernikahan sebesar Rp250 juta. Dengan menculik korban, Begeng bermaksud meminta uang tebusan sebesar Rp75 juta kepada keluarganya, sebagaimana diungkap Herman Dionne, pengacara Begeng.
“Maret 2016 nanti rencananya tersangka akan menikah. Namun ia kekurangan biaya untuk melangsungkan resepsi pernikahannya, padahal undangan dan katering sudah ia pesan,” papar Herman.
Masih menurut Herman, Begeng mengaku membunuh Jamaluddin karena panik kediamannya didatangi banyak orang. Jamaluddin yang kala itu sedang tidur langsung dibekal dengan bantal.
“Setelah dibunuh, barulah tersangka membuka pintu rumahnya,” katanya.
Kombes Dwiyono, Kapolresta Depok, Kamis (11/2) kemarin memaparkan, Begeng (35) bukanlan pelaku paedofilia, hal ini terbukti dengan tidak adanya kekerasan seksual pada tubuh korban. Begeng juga dikenal dekat dengan keluarga korban.
Hasil autopsi sudah keluar tadi pagi, sudah kami terima hasil resminya. Dari hasil dokter forensik saat dicek, baik tersangka dan korban duburnya normal semua, tidak ada kerusakan