RANCAH POST – Pasca terjadinya ledakan bom di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, aparat kepolisian meyakini bahwa sosok Bahrun Naim merupakan dalang dibalik serangan bom bunuh diri dan penembakan, Kamis (14/1) kemarin.
Ada dugaan, saat ini Bahrum Naim tengah di Suriah dan telah bergabung dengan kelompok radikal bernama ISIS. Bahrun Naim ini sering dikait-kaitkan dengan kelompok Santoso yang memang menyatakan sumpah setianya terhadap ISIS.
Dalam publikasi sebuah blog, Bahrun Naim yang lahir tahun 1983 dan pernah bekerja sebagai teknisi komputer ini digambarkan sebagai sosok “wartawan lepas” dengan keahlian khusus di bidang masyarakat Islam yang fokus pada persoalan politik, strategi, dan intelijen.
November 2010 silam, ia ditahan atas dugaan terlibat jaringan terorisme. Juni 2011, ia dinyatakan bersalah atas kepemilikan senjata. Namun pengadilan tidak mendapati bukti yang kuat untuk menjeratnya dengan dakwaan teror.
Bahrun Naim memiliki nama lengkap Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo dan memiliki panggilan Nai’m atau Abu Aisyah atau Abu Rayyan. Sumber lain menyebutkan, Bahrun Naim merupakan lulusan Teknik Informatika Univeritas Negeri Solo.
“Bahrun juga berjualan pernak pernik bernafaskan agama sebagai sambilan,” kata salah satu sumber.
Inspektur Jenderal Tito Karnavian, Kepala Kepolisian Daerah Metro DKI Jakarta meyakini bahwa Bahrun Naim merupakan otak serangan mematikan tersebut. Pernyataan Tito ini dikuatkan pula oleh Wakapolri, Komjend Budi Gunawan.
“Yang seharusnya dimainkan pada malam Tahun Baru. Tapi karena kita bisa antisipasi, kami bisa tangkap lebih dulu,” kata dia.
Hingga akhirnya Kamis menjelang siang, rangkaian serangan berupa peledakan bom dan aksi penembakan meletus di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat. Dalam aksi mematikan tersebut, puluhan warga menjadi korban termasuk anggota kepolisian, dua korban di antaranya meninggal dunia. Sedangkan lima pelaku teror berhasil dilumpuhkan dengan ditembak mati.