RANCAH POST – Ketua Dewan Pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Seto Mulyadi, sangat menyayangkan film yang menceritakan tentang kehidupan bocah mungil Angeline akan diproduksi di dalam waktu dekat ini.
Pria yang akrab disapa dengan Kak Seto itu mengaku sampai saat ini belum dihubungi oleh rumah produksi yang akan mengangkat kisah nyata kepedihan hidup Angeline ke dalam layar lebar tersebut.
“Belum sama dihubungi sama sekali. Kalau menemui pun saya mengatakan tidak setuju untuk sekarang ini (selama proses persidangan berjalan),” ucap Seto Mulyadi di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Senin 11 Januari 2016.
Seto mengharapkan supaya film tersebut tidak mengeksploitasi kasus Angeline. Dia menuturkan beberapa pertimbangan supaya film itu tidak diproduksi untuk waktu dekat. Salah satunya, suara masyarakat dan juga pihak keluarga.
Apalagi, kematian tragis Angeline sudah menjadi perhatian bagi publik internasional. Untuk itu, arah film ini mesti tertata dengan baik, utamanya tentang edukasi mengenai anti-kekerasan pada anak.
“Jika arahnya untuk pembelajaran bersama dan juga kampanye stop kekerasan pada anak sejauh memperoleh dukungan dari semua pihak, utamanya keluarga, maka silahkan. Tapi jangan terburu-buru,” sarannya.
Kak Seto Mulyadi juga meminta supaya rumah produksi menghormati proses persidangan yang saat ini masih berlangsung serta menunggunya sampai memiliki kekuatan hukum yang tetap. Hal itu agar tidak memunculkan opini di masyarakat, ada yang mengais keuntungan dari kisah pilu hidup Angeline.