RANCAH POST – Islamophobia kembali terjadi di Amerika Serikat. Kali ini Islamophobia dalam bentuk diskriminasi menimpa sekitar 200 karyawan muslim yang berstatus sebagai imigran asal Somalia. Mereka dipecat sepihak perusahaan pengepakan daging, Cargill Meat Solutions.
Perusahaan yang berpusat di Colorado ini dikabarkan melakukan pemecatan terhadap 200 karyawan tersebut lantaran mereka sudah menggunakan tempat bekerja dan dinilai telah membuang waktu kerja karena melaksanakan shalat, sebagaimana dilansir Associated Press, Sabtu (1/1).
Para pekerja pun bereaksi dan melakukan penolakan terhadap pemecatan tersebut. Dari penuturan karyawan tersebut, sebelumnya mereka selalu diizinkan untuk melaksanakan ibadah termasuk shalat, namun setelah masuk manajemen baru, kebijakan itu berubah.
Namun hal ini dibantah pihak perusahaan yang memiliki 115 ribu karyawan dan tersebar di 68 negara bagian di AS. Perusahaan menilai ada kesalahan informasi mengenai kebijakan tersebut.
“Karyawan tidak bisa kami akomodasi sepenuhnya, sebab dari mereka sebagian besar ada di bagian produksi yang menjadi tumpuan perusahaan. Tentunya kami harus memastikan kebutuhan konsumen terpenuhi,” ujar juru bicara perusahaan kepada media setempat.
Sementara itu Jaylani Hussein, Juru bicara Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) Colorado, menyebutkan pemecatan ini merupakan bentuk diskriminasi. Hussein menilai semua pekerja yang dipecat tersebut tidak pernah membuat masalah.
”Mereka hanya ingin beribadah sejenak dan melanjutkan pekerjaan setelahnya. Mereka juga ingin hak beribadah dikembalikan, sebab ibadah merupakan hal yang utama saat bekerja sekalipun,” kata Hussein.