BERITA PANGANDARAN, RANCAH POST – Teriknya sengatan matahari Minggu (3/1) siang di pintu masuk Pantai Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, membuatnya sesekali menyeka dahinya, wajahnya pun penuh dengan peluh yang bercucuran.
Bersama dengan suaminya, ia jauh-jauh datang dari Perancis ke Batukaras hanya untuk menjadi relawan kebersihan Laskar Anti Nyampah yang digagas Batukaras CLEAR.
Dialah Isabelle, perempuan paruh baya berusia 52 tahun. Meski tak bisa berbahasa Indonesia, dengan penuh semangat ia menghampiri setiap pengunjung yang datang sembari mempraktekan beberapa gerakan membuang sampah agar pengunjung Batukaras mengerti. Beberapa pengunjung terlihat heran sembari tersenyum dan mengangguk tanda mengerti.
“Hey mister, please fill this plastic bag with rubbish and you can take souvenir from us when you’re back,” ucap Isabelle, dengan logat khas Perancisnya, sebagaimana dilansir Pikiran Rakyat.
Ia tak sendiri, bersama dengan puluhan relawan lainnya yang terdiri dari warga lokal dan beberapa turis asing memunguti sampah yang berserakan di sekitar pantai. Mereka juga membagikan beberapa kantong sampah untuk tempat sampah kepada para pengunjung yang nantinya bisa ditukar dengan suvenir.
Sementara itu, penggagas Batukaras CLEAR, Chani Leahong mengutarakan, kegiatan Laskar Anti Nyampah sejatinya dilaksanakan memang untuk menjaga dan mempertahankan kebersihan pantai. Masih menurutnya, tiap harinya relawan ini dibantu warga lokal yang terdiri dari anak pantai, pramuka, siswa sekolah, ibu-ibu PKK, hingga murid perguruan silat.
“Sampah yang terkumpul ini sorenya kami bawa ke pembuangan sampah di Legok Sari. Sampah yang bisa diolah kami jadikan kerajinan,” ujarnya.