RACAH POST – Parlemen Eropa mengabarkan, kelompok radikal ISIS tengah merangkul ahli kimia, fisika dan komputer untuk menyusun strategi teror menggunakan senjata pemusnah ke Eropa.
Menurut laporan tersebut, “ISIS kemungkinan besar tengah menyusun strategi serangan menggunakan senjata yang dilarang di ranah internasional yang menimbulkan kerusakan massal.”
Menurut laman Daily Mail, ISIS sudah menyelundupkan senjata terlarang ke Eropa. Ahli terorisme menuturkan, ada kekhawatiran ISIS bisa memanfaatkan situasi kegagalan pemerintah negara-negara Eropa dalam hal berbagi informasi intelijen terkait terorisme.
Laporan Uni Eropa itu membeberkan, setiap pemerintah tiap harus menyampaikan himbauan kepada warganya tentang kemungkinan serangan teroris menggunakan senjata kimia atau unsur nuklir.
Rob Wainwright selaku Kepala Polisi Eropa katakan, “Saat ini kita berhadapan dengan kelompok teroris yang mempunyai sumber daya memadai, militan dan aktif di setiap negara di Eropa. Ini merupakan ancaman yang serius terhadap Eropa selama 10 tahun terakhir.”
Laporan Parlemen Eropa mengungkapkan Benua Biru itu kini mengalami krisis serangan teror dengan senjata non konvensional.
Wolfgang Rudischhauser selaku Direktur Pusat Persenjataan Pemusnah Massal NATO katakan, “Saat ini Eropa tidak dalam keadaan siap menghadapi serangan kelompok radikal yang akan menggunakan senjata kimia, atau unsur nuklir. Dalam keadaan ini dampak serangan itu akan sangat buruk. Saat ini ISIS sudah mempunyai ahli dan pakar senjata kimia, biologi, radiologi dan unsur nuklir.”
Dalam laporan tersebut juga dijelaskan ISIS masih rajin merekrut ratusan militan asing, termasuk mereka yang memiliki keahlian di bidang kimia, fisika dan komputer.