RANCAH POST – Sejak merilis tablet murah HP Slate 7 pada tahun 2013 lalu, HP mulai melirik pasar tablet kelas low-end berbalut Android, dan mulai berfikir untuk mencoba menguasainya, karena menurutnya, pasar ini memiliki potensi yang cukup tinggi.
Namun tampaknya semua itu tidaklah sesuai dengan apa yang diperkirakan, hingga kini HP terpaksa harus mengubah strateginya dan beralih kembali ke pasar tablet kelas high-end. Hal ini juga didorong dengan minimnya angka penjualan dari tablet murah HP Slate 7 dan HP7 G2 yang merupakan dua tablet murah pada ajang Cyber Monday kemarin.
Baru-baru ini, HP juga dikabarkan telah membagi dua perusahaannya. Satu didedikasikan untuk merambah konsumen personal atau konsumen luas, sementara satu lagi difokuskan untuk menggarap pasar enterprise, dimana mereka akan mengambangkan tablet untuk kebutuhan bisnis, kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya. Tentunya, versi enterprise ini akan dibanderol lebih mahal dari versi biasa.
Tampaknya hal ini dilakukan untuk menggarap lahan panen yang masih luas di pasar Interprise, dimana sebelumnya mereka pernah memiliki nama yang cukup gemilang. Tablet ini sendiri bakal dibanderol dengan harga lebih, namun akan menawarkan kemampuan lebih, baik dari sisi spesifikasi, mobilitas dan kebutuhan lainnya.
“Kami akan fokus pada profit dan pertumbuhan perusahaan, dan tidak akan melulu mengejar pasar low-end lagi. Kami akan lebih memfokuskan mobilitas bisnis dalam membangun tablet yang dapat digunakan dengan baik dalam kerja lapangan, pendidikan, bisnis dan kesehatan..” uja David Coughlin, President dari HP Personal Systems.
Sejauh ini, HP juga masih tetap menyediakan sejumlah tablet low-end mereka, seperti HP Envy 8 Note dengan Intel Atom dan Windows 10 da HP Slate 8 yang menawarkan layar 8 inci dengan Android 5.0 Lollipop.
Jika digabungkan pasar tablet dan PC milik HP, maka perusahaan ini akan masuk sebagai manufaktur terbesar ke-3 setelah Lenovo yang menduduki posisi kedua dan Apple di posisi puncak. Dan mengungguli Dell dan Samsung yang tertinggal di belakang.
Fenomena penurunan penjualan yang dialami HP ini rupanya bukan sekedar masalah perusahaan. Karena kelima produsen kelas kakap yang masuk nominasi puncak inipun sama-sama mengalami masalah yang sama di tahun 2015 ini.