RANCAH POST – Kasus pelanggan fiktif kini tengah menjangkit Go-Jek. Pihak perusahaan pun melakukan evaluasi secara berjamaah terhadap driver yang dinilai bertindak curang. Salah satu tindakan tegas yang diberlakukan adalah menerapkan hukuman pemberhentian pemesanan atau suspend.
Namun, sanksi ini mendapatkan protes keras dari salah satu pihak keluarga sopir Go-Jek. Salah satunya yaitu dari Megume Martiani, ia menuding bahwa keputusan Go-Jek untuk menjatuhkan suspend kepada suaminya merupakan sebuah kesalahan.
Melalui akun Facebook miliknya, Megumi curhat seperti di bawah ini.
Betapa kecewa dengan perusahaan yang saya banggakan.
Suami saya driver GO-JEK atas rekomendasi dari saya karena saya pikir GO-JEK salah satu jalan keluar saat ia kesulitan untuk cari pendapatan. Pada akhirnya dia bergabung dengan GO-JEK 2 bulan yang lalu. Ordernya tidak terlalu banyak dia ambil, memang. Karena dia prioritas untuk menjaga ibu saya di rumah dan ada pada saat saya pulang kerja. Yang terpenting adalah dia membantu saya dengan cukup penghasilan, dan cukup waktu untuk keluarga.
Saya sangat bangga dan tertolong dengan profesi suami saya ini.
Tetapi kebanggaan itupun hilang, ketika hari ini suami saya berangkat dengan semangat untuk GO-JEK karena ada target bayar bulanan yang mendesak. Tiba-tiba tengah hari suami saya BBM bahwa dia kena suspend dan diminta untuk bayar ganti rugi sebesar Rp 3,9 juta. Alasannya karena dia membuat bookingan fiktif atau palsu. Sementara penghasilan dia selama ini saja tidak sampai sebesar itu. Jelas itu tuduhan palsu yang dibuat semata-mata untuk memeras uang para driver. Dibuktikan dengan lebih dari 9.000 orang driver yang juga kena suspend, dan mereka diperas oleh perusahaan tersebut.
Beberapa driver yang baru join 2 bulan, diminta ganti rugi sampai Rp 92 juta, beberapa ada yang diminta Rp 20 juta, dan jumlah-jumlah lainnya yang tidak masuk akal. Bukan hanya itu saja, dan bukan hanya di Jakarta, di Bandung, Bali pun kejadian yang sama. Dan tindakan mereka tidak hanya sampai di sini. Suami saya jelas berang dan meminta untuk penjelasan kalau memang kesalahan memang dari dia, ramai-ramai di depan kantor GO-JEK para driver demo. Saat suami saya ingin mencoba masuk, beberapa menahan dia karena perusahaan tersebut menggunakan pihak-pihak yang kuat untuk perlindungan mereka. Driver yang lolos untuk mencoba masuk meminta penjelasan mirisnya pada akhirnya motornya disita! Dengan alasan suspend sekian juta sementara istrinya akan melahirkan sampai driver itu menangis-nangis.
Beberapa driver mencoba berontak, tetapi kalah kuasa.
Beberapa mencoba untuk pasrah dan pergi tapi dokumen asli mereka disimpan di perusahaan sebagai persyaratan jaminan pada awal kerja sama. Dokumen penting seperti akta, kartu keluarga, ijazah atau surat nikah tidak bisa mereka tinggal begitu saja. Dan suami saya masih simpan uang mengendap di perusahaan yang tidak bisa dicairkan sama sekali. Hasil keringatnya yang sia-sia.
Kepada pihak perusahaan. Terutama perusahaan GO-JEK, Tolong.
Bagaimanapun yang terjadi di internal perusahaan, jangan limpahkan ini ke karyawan. Dia suami saya yang cari nafkah demi makan untuk keluarganya. Banyak di luar sana ayah dari anak-anak dan tulang punggung keluarganya yang mengais rizki demi menghidupi orang-orang yang dia sayangi.
Kami, hanya berusaha mencari nafkah agar kami tidak kesulitan, agar anak-anak punya masa depan. Jangan kalian renggut dengan adanya ganti rugi atau menyita harta benda hanya karena perusahaan kalian krisis!
Kalian manusia yang tidak manusiawi.
Namun ternyata, petisi Megumi dihapus oleh pihak Facebook, kemudian ia memposting kembali sebuah status untuk menceritakan kejadian tersebut. Berikut postingan terbaru yang diunggah oleh Megumi:
Petisi saya diremove oleh Facebook.
Someone or some ppl must be report inappropriate of this post to clear the evidence….
Yasudah… Satu orang berdiri melawan corporate… bukan masalah siapa yang menang atau kalah. Yang pasti saya sudah bersuara. Biarkan Allah yang menjawab, karma itu ada…
Terima kasih untuk yang sudah bantu share, untuk yang message dukungan ke saya via FB. Beberapa ada yang minta klarifikasi. Saya hargai semua simpati yang saya terima.
Dukungan itu sangat berarti untuk saya dan suami. Dan terima kasih untuk sekian banyak jawaban dari Gojek yang kalimatnya berulang2 lewat media. Bijaksananya perusahaan dapat lebih transparan. Jangan hanya lewat media, tapi temui pekerja kalian satu demi satu dan beri penjelasan. Kalian ingin negara ini maju, harus diawali dari diri kalian sendiri untuk menghargai sesama…Sebenarnya tidak bermaksud menyalahkan atau memojokkan salah satu pihak. Saya hanya mencari keadilan… karena secara tidak langsung perusahaan menuduh suami saya melakukan tindakan yang tidak sesuai, sementara bisa jadi itu kesalahan sistem atau apapun internal…mohon kiranya dipertimbangkan lagi…
Salam
Tentunya, hal ini begitu menarik perhatian Netizen, banyak yang memberi dukungan kepada Megumi untuk terus mencari keadilan.