RANCAH POST – Buntut dari kejadian penjatuhan pesawat pembom Rusia oleh pesawat F-16 milik Turki, membuat kondisi kedua negara ini semakin memanas.
Menurut laman Mirror.co.uk, seorang politisi Rusia bernama Vladimir Zhirinovsky mengungkapkan, sangat mudah memusnahkan 9 juta warga Turki dengan hanya menggunakan satu hulu ledak nuklir.
Politisi ini mendesak Vladimir Putin untuk meluncurkan bom nuklir ke Istanbul sebagai tindakan balas dendam karena Turki telah menembak jatuh pesawat pembom milik Rusia.
Zhirinovsky membeberkan wacana pemusnahan 9 juta warga Turki tersebut dalam sebuah wawancara radio. Masih menurut laman Mirror.co.uk, Vladimir tambahkan, “Sebuah serangan nuklir dapat menghancurkan kota Istanbul dengan sangat mudah. Hanya satu bom nuklir di Selat Istanbul akan membersihkan semua kota.”
Sementara itu, juru bicara parlemen Rusia Sergei Naryshkin menuturkan, Moskow memiliki hak untuk merespon pasca pesawat jet Su-24 dihancurkan Turki. Menurutnya, penembakan pesawat tersebut merupakan sebuah kasus pembunuhan yang disengaja.
Menurut laman Reuters, Sergei tuturkan, “Kami sangat tahu mereka yang melakukan ini dan harus dihukum. Respon yang diberikan oleh Rusia mengikuti ketetapan hukum internasional. Di sisi lain, Rusia juga mempunyai hak untuk mengambil respon militer,” Jumat (27/11/2015).
Sergei juga menjelaskan, Moskow telah menambah kekuatan militernya untuk memberikan rasa aman terhadap pesawat tempur Rusia. Salah satunya menyiagakan sistem pertahanan rudal S-400.
Hubungan antara Turki dan Rusia kian memanas setelah militer Turki menghancurkan pesawat jet Rusia dengan dalih telah melanggar batas ketentuan wilayah. Alasan ini ditolak mentah-mentah oleh Rusia, mereka menilai pesawat tempurnya masih berada di kawasan udara Suriah.