RANCAH POST – Seperti diketahui, terjadi insiden penembakan di Paris pada Jumat (13/11/2015) malam, hingga dini hari tadi. Dalam insiden tersebut dikabarkan lebih dari 140 orang meninggal dunia.
Pasca insiden tersebut mereda, seorang saksi mata mengatakan bahwa seorang pelaku menyebutkan negara Suriah dalam aksinya. Orang ini merupakan pelaku penembakan di gedung Bataclan, Paris. Dalam orasinya, ia menyinggung operasi militer Prancis. Pelaku, kata saksi, juga menyebut bahwa Presiden Francois Hollande merupakan alasan kenapa insiden penembakan ini terjadi.
Menurut laman AFP, Seorang presenter lokal bernama Pierre Janaszak yang berada di TKP saat insien penembakan terjadi katakan, “Saya mendengar mereka berteriak ‘Ini salah Hollande, ini merupakan salah presiden Anda, ia tidak seharusnya mengintervensi Suriah’. Mereka juga membahas soal Irak,” Sabtu (14/11/2015).
Janaszak sendiri duduk di balkon bersama saudara dan teman-temannya untuk menonton konser Eagles of Death Metal (Amerika Serikat) di gedung itu. Sekitar 1 jam sebelum konser dilangsungkan pada Jumat (13/11/2015), mereka mendengar suara rentetan tembakan dari lantai bawah.
Janaszak tambahkan, “Mulanya, saya mengira ini merupakan bagian dari konser, namun kami segera sadar dengan apa yang sebenarnya terjadi. Mereka ada 3 orang, mereka membabi buta menembaki kerumunan orang. Mereka membawa senjata berat, saya pikir itu Kalashnikov, suaranya sangat keras. Mereka tidak berhenti menghujani orang-orang dengan tembakan.”
Janaszak terangkan, “Darah berceceran di mana-mana, mayat tergeletak di mana-mana. Kami mendengar banyak teriakan. Semua orang berlarian.”
Janaszak juga melihat para pelaku menyandera sekitar 20 orang di dalam gedung tersebut. Ia juga sempat mendengar para pelaku berteriak kepada para sandera, ketika itu ia mendengar nama Presiden Hollande dikatakan sebagai alasan terjadinya insiden penembakan di Paris ini. Janaszak sendiri bersembunyi di toilet hingga situasi kembali kondusif.
Seperti diketahui, Prancis, Amerika Serikat serta koalisinya, melancarkan serangan udara terhadap kelompok militan ISIS di Suriah sejak tahun lalu.
Hingga kini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden penembakan di Paris ini, namun beberapa kabar menyebutkan bahwa kelompok ISIS meurpakan pelakunya. Para pendukung ISIS di sosmed pun merayakan serangan ini dengan hashtag #ParisBurns atau Paris terbakar.