RANCAH POST – Meskipun sudah diterbitkan peraturan tentang Hate Speech atau kata kebencian baru-baru ini, namun tampaknya itu tidak berpengaruh kepada salah satu pimilik akun Facebook Joko Su’od Wahyudi ini. Pemilik akun sosial media ini membuat heboh dan geger setelah memposting kata-kata yang menghina dan melecehkan Allah SWT.
Seperti beberapa waktu yang lalu, Tuah Aulia Fuadi dan Gious Nainggolan juga melontarkan kata-kata yang sama menghina dan melecehkan agama mayoritas di Indonesia ini. Tentu saja, dampak dari postingan tersebut menjadi viral di media sosial. Banyak netizen mengecam hingga mengancam untuk melaporkan hate speech kepada pihak yang berwajib.
Jika melihat pada capture gambar yang beredar di Facebook, Joko Su’od Wahyudi ini berdomisili di Surabaya, dan pernah mengenyam pendidikan di MTsN Wonokromo. Profil di Facebook juga menunjukkan pemuda ini bekerja sebagai Manager Pemasaran di PT Solihin Jaya Industri. Lagi-lagi, Rancah Post tidak menemukan akun Facebook dari pengunggah status hate speech ini yang kemungkinan sudah dinonaktifkan.
“Kita selama ini sudah cukup bertoleransi terhadap agama otang lakn,tapi dibelakang kita ternyata mereka sama sekali gak menghargai agama kita bahkan menghina dan meng-injak2 kehormatan AGAMA kita..” kata pemilik akun Muhammad Dhani.
“hati2 aja om, jgn gegabah dulu. mungkin itu hanya orang yg mau mengadu domba, agama kita dgn agama laen. fb yh digunakan kmungkinan akun palsu, dan bahasa nya pun bermacam2, bahasa jawa dan bahasa sumatra. dan penulisan kata2 pun smua menggunakan hurf besar. munggkin ini hanya perbuatan orang yg tidak bertanggung jawab, untuk mengadu domba umat islam.” kata Ariesta Al Farisi.
“sabar bos.jangan terprivokasi. biarin aja nanti dapat balasan sendiri, disaat dia sudah diuji baru dia akan nyesal dan semuanya sdh terlambat.” kicau Ahduy Sjeb.
Terlepas dari apakah akun Facebook tersebut palsu atau benar, agar menyikapi tindakan penghinaan dan pelecehan oleh akun Facebook atas nama Joko Su’od Wahyudi dapat disikapi dengan bijaksana, jangan sampai mau diadu domba.