RANCAH POST – Trofi Piala Presiden 2015 telah diserahkan. Trofi yang terbuat dari kayu jati tersebut diberikan kepada Persib Bandung, yang menjuarai turnamen tersebut setelah sukses menaklukan Sriwijaya FC dengan skor 2-0.
Seperti diketahui, pada umumnya trofi turnamen sepakbola dibuat dari perunggu, perak atau logam mulia lainnya. Namun, untuk kompetisi kali ini, trofi tersebut dibuat dari ukiran kayu jati.
Trofi itu diukir oleh seorang seniman bernama Ida Bagus Lasem asal Gianyar, Bali. Namun, untuk pahatan pertama dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi.
Bahan untuk pembuatan trofi tersebut pun tidak sembarangan, Lasem memilih kayu jati terbaik yang diprediksi usianya sudah 80 tahun. Lasem memahat balok kayu tersebut sejak Jumat (04/09/2015) lalu.
Lebih lanjut lagi, ketika trofi buatannya dibawa menuju Jakarta, Lasem menghimbau kepada seorang pramugari agar berhati-hati ketika hendak memindahkan trofi itu ke dalam kabin. Lasem katakan, “Hati-hati yah, harus pesan-pelan, takut patah.” Sabtu (17/10/2015).
Ia juga mengaku mencurahkan semua keahliannya untuk trofi Piala Presiden 2015. Ia sangat mencintai hasil karyanya itu.
Lasem membungkus sendiri trofi Piala Presiden dengan sangat hati-hati dan teliti. Saat naik ke pesawat, Gus Lasem pun enggan berjauhan dengan trofi itu. Ia terus memangku dan memeluk trofi tersebut.
Trofi mulai ia lepas ketika berada di dalam pesawat. Atas permintaan dari pramugari, trofi dipindahkan ke dalam kabin kelas bisnis, Lasem pun meminta agar trofi tersebut dialasi oleh puluhan selimut.
Trofi kembali pindah ke tangan Lasem saat tiba di bandara Soekarno-Hatta. Ia memeluk trofi hingga sampai di hotel. Trofi itu kemudian diserahkan kepada operator Piala Presiden 2015.
Marurarar Sirait selaku Ketua Panitia mengatakan, alasan pembuatan trofi Piala Presiden 2015 yang terbuat dari kayu itu untuk memperkenalkan budaya Indonesia. Dia menjelaskan, pembuatan trofi itu juga merupakan gambaran dari sikap kerja keras, di mana ketelitian dan kesabaran sangat dibutuhkan dalam proses pembuatannya. Hal tersebut diharapkan bisa ditanamkan dalam industri persepakbolaan Indonesia.