RANCAH POST – Seorang ayah di Chongqing, China, angkat bicara perihal hukuman yang diterima anaknya di sekolah. Secara mengejutkan, anaknya yang masih kelas empat telah mendapat hukuman dari gurunya dengan dipukuli dua gagang sapu hingga patah di bagian pantat.
Sebagaimana dilansir Shanghaiist, Hu, ayah dari sang bocah menyebutkan bahwa pada bulan September lalu, anaknya pulang sekolah dalam keadaan menangis dan bahkan tidak bisa duduk di sofa.
“Saya tarik celananya ke bawah dan dia berteriak. Dia tampak sangat ketakutan. Pantatnya hitam dan celananya basah dengan darah hingga kulitnya rusak menempel du kain celana.” kenang Hu.
Lebih lanjut dituturkan, anaknya mengaku bahwa gurunya yang bernama Li telah memberinya hukuman. Hu kemudian menghubungi guru Li, yang dengan seenaknya memberikan hukuman sadis tersebut.
“Lihat ini, saya lihat dan hancur hatiku. Lihatlah di sini, bagaimana bisa ia dipukuli sekeji ini? Dia adalah anak saya dan saya sendiri tidak pernah sampai hati melakukan seperti ini kepadanya, jika saya seorang guru, tidak akan bisa sampai kayak gini.” ungkap Hu saat menunjukkan foto luka anaknya kepada wartawan lokal.
Anak tersebut mengatakan bahwa ia tidak menyelesaikan PR diktenya, sehingga guru membawanya ke ruangannya dan disuruh jongkok sambil menghitung sampai 400. “Jika saya tidak menghitung sampai 400, dia akan memukul saya,” kata sang anak. Pak guru mengambil sapu dan mulai memukul, hingga mematahkan dua batang gagang sapu.
Bocah malang tersebut akhirnya dilarikan ke rumah sakit, meskipun luka yang diderita tidak akan permanen, namun bekas luka masih bisa terlihat dengan jelas di kulitnya. Dia telah kembali ke sekolah sementara sang guru Li telah diskors sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.