RANCAH POST – Kabut asap imbas dari kebakaran hutan yang terjadi di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, mengakibatkan jarak pandang di daerah tersebut hanya sekitar 30 meter, Jumat (16/10/2015). Bukan hanya menganggung pandangan, kabut ini juga membuat masayarakat sesak napas.
Dadang selaku warga setempat katakan, “Kabut asap pagi ini semakin tebal disertai dengan embun sehingga jarak pandan sangat minim dan membuat sesak napas,” Jumat (16/10/2016).
Sunardi selaku Kepala Kelompok Tenaga Teknis BMKG Teweh mengatakan, jarak pandang pada Jumat pagi hanya sekitar 30 meter, sementara jarak pandang vertikal cuma 90 feet. Sunardi katakan, “Kabut asap ini semakin parah ketimbang hari kemarin karena angin berhembus dalam kecepatan rendah.”
Menurut pantauan satelit Terra/Aqua (NASA) pada hari Jumat (16/10/2015) hingga pukul 05.00 WIB. Wilayah Barito Utara tidak ada titik api. Sunardi tambahkan, “Kami tak tahu kabut asap ini berasal dari mana, karena menurut deteksi satelit Modis titik api di daerah ini hingga pagi ini nihil.”
Senada dengan pernyataan dari pihak BMKG, Aswaludin selaku Sekretaris Manggala Agni pada Kantor Seksi Konservasi Wilayah IV Muarateweh juga menuturkan, titik api di Barito Utara sampai Jumat pagi yang dideteksi 2 satelit, yaitu NOAA 18 dan Terra/Aqua (NASA) tidak ada alias nihil.