Berita Terkini, RANCAH POST – Amerika Serikat memberikan peringatan kepada Kim Jong Un dan Korea Utara untuk tidak melakukan provokasi yang tidak bertanggung jawab. Peringatan tersebut diluncurkan setelah Korut menyatakan telah membuka kembali kompleks pengembangan nuklir di Yongbyon.
Josh Earnest selaku Juru Bicara Gedung Putih mengatakan, Korea Utara seharusnya menahan diri dan tidak memperburuk ketegangan antar kawasan. Korut seharusnya lebih fokus untuk memenuhi kewajiban dan komitmen terhadap forum internasional.
Gedung Putih merilis peringatan itu setelah negara yang dinakhodai Kim Jong un tersebut mengatakan, bahwa negaranya selalu siap setiap saat untuk menggunakan nuklir terhadap AS.
Menurut laman Korean Central News Agency (KCNA) Peringatan Korea Utara tersebut diumumkan bersamaan dengan ancaman Pyongyang yang akan mengenakan teknologi misil balistik untuk meluncurkan satelit cuaca ke orbit bumi.
Eernest menambahkan, posisi Amerika dan dunia tetap tidaklah berubah, yakni tidak akan menerima Korea Utara sebagai negara nuklir.
Ancaman Korea Utara tersebut mengembalikan retorika agresif yang sering dipakai untuk memperoleh konsesi politik dari Korea Selatan dan Amerika Serikat sebagai 2 rival utamanya.
Laman KCNA ungkap, “Fasilitas nuklir di Yongbyon, termasuk pabrik uranium dan reaktor 5 megawat, kembali ditata ulang dan mulai beroperasi secara normal.” Selasa (16/09/2015).
Yongbyon merupakan sebuah kawasan penghasil bahan yang digunakan dalam 3 uji coba nuklir Korea Utara. Kompleks tersebut ditutup pada tahun 2007, hal itu dilakukan atas kesepakatan Korut bersama AS, namun beberapa bagian kompleks tersebut diaktifkan kembali.
AS dan sejumlah negara sekutu diperkirakan sebagai sasaran utama senjata nuklir milik Korea Utara.