RANCAH POST – Konser Bon Jovi Jakarta telah selesai dilaksanakan. Konser akbar itu sukses menghibur 40 ribu penonton yang hadir untuk menyaksikan aksi Jon Bon Jovi dan rekan. Namun, ada sebuah insiden kecil yang mewarnai euforia tersebut.
Dihelat di Stadion GBK, Jakarta, Jumat (11/09/2015) malam, konser Bon Jovi digelar selama 1,5 jam tanpa henti. Rangkuman 3 dekade perjalanan Bon Jovi sebagai band legendaris terpresentasikan melalui lagu-lagu hits yang mereka lantunkan, diantaranya Runaway, Bad Medicine, Because We Can, Lost Highway hingga lagu terbaru We Don’t Run.
Namun, di tengah-tengah euforia tersebut ada beberapa hal yang sedikit merusak kesempurnaan konser Bon Jovi, yaitu sistem pengecekan para pemegang tiket konser tidak berjalan lancar.
Memakai sistem barcode, sistem itu gagal difungsikan. Ratusan lembar tiket tidak terdeteksi oleh alat tersebut, hingga menyebabkan kericuhan.
Panitia kemudian mengambil solusi untuk memberikan cap bahwa tanda tiket tersebut asli dan boleh untuk digunakan sebagai tanda untuk masuk.
Bukan hanya kisruh tiket konser, sempat juga terjadi kericuhan ketika Bon Jovi beraksi di panggung. Kericuhan yang terjadi di luar pintu masuk itu karena dua hal. Pertama adanya calon penonton yang kehabisan tiket dan berusaha untuk memaksa masuk dan kurangnya koordinasi antara para petugas terkait pengecekan tiket.
Sempat terjadi penumpukan penonton, padahal ketika keributan terjadi, Bon Jovi tengah beraksi dengan membawakan lagu It’s My Life.
Dari data medis yang dihimpun, ada 30 orang yang pingsan di sekitar area konser Bon Jovi, sementara di luar ada 5 orang yaitu 3 orang dari panitia dan 2 orang penonton yang mengalami luka ringan.