RANCAH POST – Sebagaimana dilaporkan salah satu media cetak Korea Selatan, aksi PHK yang terbilang besar ini dilakukan demi mengembalikan kestabilan keuangan Samsung yang sempat goyah akibat dari penjualan handset Samsung Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge+, dua smartphone terbaru Samsung yang kurang memenuhi target mereka.
Bagaimana tidak, selama masa penjualan Samsung Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge+ kemarin, Samsung telah tergerus dengan kehadiran dari ponsel terbaru Apple iPhone 6 dan iPhone 6 Plus yang menawarkan layar yang lebih besar dari sebelumnya dan gengsi yang juga lebih tinggi. Dan segera, Apple juga bakal mengumumkan kehadiran iPhone 6s dan 6s Plus yang bisa menggilas kembali dua smartphone lain yang baru dirilis Samsung, Samsung Galaxy Note 5 dan S6 Edge+.
Di sisi harga sendiri, kedua ponsel andalan Samsung ini tergilas habis oleh vendor lain, terutama para vendor asal China yang menawarkan teknologi yang tidak kalah mempuni dengan banderol harga yang jauh lebih murah. Ini jelas merupakan pukulan keras bagi Samsung.
Adapun karawan yang “rencananya” bakal dirumahkan Samsung adalah mereka yang bekerja di kantor pusat Samsung di Korea Selatan. Dan menurut data per 31 Juni 2015 lalu, saat ini ada sekitar 98.999 karyawan yang bekerja di sana. Sehingga jika akan dirumahkan 10%, maka ada sekitar 9.899 pekerja yang bakal jadi pengangguran di Korea Selatan.
“Keputusan untuk memangkas pekerja di kantor pusat adalah langkah terbaik yang bisa diambil Samsung. Dengan demikian, Samsung akan bisa mengendalikan keuangan mereka, dan pengeluaran di sektor mobile juga bisa dikontrol secara akurat,” ujar Chung Chang Won, analis dari Nomura Holdings di Seoul.
Won juga menambahkan, bahwa Saat ini Samsung sedang mempersiapkan diri jika kerugian mereka di tahun fiskal mendatang akan lebih meningkat lagi dari sekarang.
Masalah penjualan ini jelas terlihat dari garak-gerik Samsung belakangan ini. Mereka bahkan dikatakan telah memotong harga jual handset Samsung Galaxy S6 dan S6 Edge di sejumlah pasar di Eropa bulan Agustus kemarin. Keuntungan perusahaan juga tercatat telah menurun dari tahun sebelumnya, terutama di sektor mobile.
Kerugian ini diduga kuat disebabkan ketidakmampuan Samsung untuk mempertahankan permintaan pasar yang cukup besar. Dan kepopuleran Samsung Galaxy S6 Edge yang diluar dugaan, ternyata kurang begitu berpengaruh pada penjualan mereka.