Berita Hari Ini, RANCAH POST – Ahok selaku Gubernur DKI Jakarta tidak akan mengizinkan penjualan dan pemotongan hewan kurban yang dilaksanakan di sekitar trotoar. Ahok mengungkapkan, larangan tersebut diterapkan untuk mengantisipasi dampak buruk terhadap kesehatan warga.
Ahok katakan, “Dulu kenapa bisa ada potong hewan kurban di jalan? Dulu itu ilmu kesehatan belum tahu beberapa penyakit berbahaya akibat hal itu. Contoh kita enggak tahu kenapa anak kecil habis main di tanah dan tiba-tiba pulang sakit terus meninggal, sekarang kita langsung teliti baru mengerti itu karena kena darah dari hewan, spora dalam hewan itu baru bisa mati sekian bulan, jadi orang meninggal,” Selasa (07/09/2015).
Untuk mempertegas kebijakan tersebut, Ahok membandingkan dengan aturan pemotongan hewan kurban yang dilaksanakan di sejumlah negara Islam, seperti Arab Saudi. Dia yakin, pemotongan hewan di negara tersebut tidak dilakukan di jalanan.
Ahok tambahkan, “Kemudian orang menghubungkan ini dengan tradisi yang sudah berlaku di Islam, saya sama sekali bukan anti Islam. Saya mau tanya di Arab Saudi, tempat Nabi Muhammad dilahirkan, tempat kita sampai harus membuat visa untuk naik haji melakukan rukun Islam ke-5, itu pemotongan hewannya masih sembarangan tidak? Kasih tahu saya di negara Islam, seperti Arab Saudi, ada enggak pemotongan hewan sembarangan di jalanan dan darahnya dikuburkan ke tanah? Enggak ada!”
Ahok menganggap para penjual hewan kurban hanya bermodal dalih agama tanpa mempedulikan segi kesehatan lingkungan saat berjualan. Terlebih, mereka menggunakan trotoar untuk berdagang dan mengacuhkan kesehatan warga.
Untuk mencegah hal itu, Ahok mengaku telah memerintahkan kepada bawahannya untuk menyiapkan RPH (Rumah Pemotongan Hewan). Semua pedagang yang akan menjajakan hewan kurban juga harus berjualan dengan tempat yang akan disediakan.