Berita Terkini, RANCAH POST – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS semakin melemah. Hari ini, Senin (24/08/2015), rupiah tembus Rp14.000 per dolar AS, ini merupakan level terendah sejak (17/06/1998) yang saat itu menyentuh angka Rp16.650.
Jika soal rupiah tembus Rp14.000 merisaukan sejumlah kalangan tertentu pemilik dolar, saat ini warga awam yang belum tentu punya dolar pun ikut-ikutan memperdebatkan, karena dampaknya mulai dirasakan hingga ke bawah.
Apabila melihat perbincangan Netizen di sosial media, publik mulai mempersoalkan kenapa pemerintah terkesan tidak berusaha menahan rupiah pada level tertentu, seperti yang dilakukan oleh pemerintah China dengan mata uang Yuan miliknya.
Menanggapi hal itu, Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo mengaku bahwa dirinya terus meng-update nilai tukar rupiah.
Agus mengungkapkan bahwa saat ini keadaan perekonomian dunia tengah menunjukan ketidakpastian. Agus katakan, “Ini mulai berdampak ke Indonesia. Tadi ketika kami melakukan komunikasi di DPR, dijelaskan juga terkait kondisi AS yang tengah on fire dan naik tingkat bunga, serta kondisi di Tiongkok. Bukan hanya itu, ada komoditas yang turun, minyak turun, dan kekhawatiran orang lihat pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” Senin (24/08/2015).
Lebih lanjut lagi, mantan Menkeu era SBY ini memastikan, BI akan terus berada di pasar keuangan supaya keadaan yang sudah overshoot dan undervalued ini tidak semakin kacau.
1 Komentar
Kalau nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar dibuat baku, misalnya 1 USD = Rp 10,000, Apa kira-kira kerugiannya terhadap perekonomian ?,