RANCAH POST – Belakangan ini media digemparkan oleh grup band bernama Laibach, band asal Slovenia ini mengagetkan dunia karena sukses menggelar konser di Pyongyang Korea Utara.
Mulanya kabar tersebut disangka hanya isapan jempol semata, karena seperti diketahui Korea Utara merupakan sebuah negara yang sangat tertutup dengan dunia luar, juga untuk urusan seni dan kebudayaan, mereka melarang warganya untuk memiliki atau mendengarkan musik dari luar negeri.
Namun, negara pimpinan Kim Jong un itu kali ini mengizinkan sebuah band beraliran avant-garde itu untuk tampil di Pyongyang baru-baru ini. Band yang didirikan sejak tahun 1980 itu tampil di hadapan 1.500 orang warga Korea Utara yang bertempat di teater seni Ponghwa pada Rabu (19/08/2015). Laibach pun menjadi grup musik asal barat pertama yang perform di Korea Utara.
Menurut laman NME, Kamis (20/08/2015), Laibach tampil selama 45 menit melantunkan sejumlah lagu andalan, mereka juga membawakan lagu lokal serta lagu daur ulang dari drama musikal The Sound Of Music.
Penonton sendiri terdiri dari penduduk setempat, diplomat, turis serta tokoh-tokoh politik. Promotor yang memprakarsai di belakang kunjungan diplomatik kebudayaan tersebut adalah Simon Cockerell. Kapada kantor berita AFP ia menceritakan tentang reaksi para penonton ketika Laibach.
Simon katakan, “Mereka sangat menikmatinya. Tidak ada wajah curiga atau kebingungan. Semua orang duduk, dan tidak ada yang bertepuk tangan atau bernyanyi. Namun itu merupakan peraturan yang berlaku di sini. Saya rasa orang-orang ini tidak tahu harus mengharapkan apa dari konser itu. Namun, acara tampak sukses diterima.”
Laibach sendiri didirikan sejak tahun 1980 di Trbovlje, Slovenia. Mereka dikenal dengan citra politis dan nasionalis yang sangat kuat.