Berita Terkini, RANCAH POST – Elanto Wijoyono, sang pengendara sepeda yang melakukan penghadangan moge atau motor gede ketika konvoi, bersama beberapa warga Yogyakarta menyambangi kantor Ditlantas Polda DIY. Kedatangan mereka bertujuan untuk meminta penjelasan terkait pengawalan polisi patwal terhadap konvoi moge ketika acara Jogja Bike Rendezvous (JBR) ke-10 pada (14-17/08/2015) di Yogyakarta.
Mereka menyambangi kantor Ditlantas Polda DIY dengan mengendarai sepeda. Elanto kemudian bertemu dengan Tulus Ikhlas Pamoji selaku Dirlantas Polda DIY. Pertemuan pun digelar secara tertutup.
Yohan Valen selaku salah seorang pengendara sepeda mengungkapkan, kedatangannya bersama rekan ingin menanyakan dasar pengawalan konvoi moge tersebut. Ia juga meminta kepada masyarakat agar tidak memandang insiden penghadangan moge ini merupakan masalah antara moge vs sepeda.
Yohan katakan, “Bukan masalah antara moge vs sepeda. Ini hanya keresahan, cuma yang muncul si Joyo (Elanto). Ini bukan hanya masalah sepeda saja seperti pawai. Dasar pengawalan itu kita pertanyakan kan selalu mengganggu lalin jangan disalahartikan.” Selasa (18/08/2015).
Valen menambahkan, sikap Elanto Wijoyono yang menghadang moge di perempatan Condongcatur, Sleman, Sabtu (15/08/2015) merupakan puncak keresahan dari warga Yogyakarta. Masyarakat juga telah melontarkan rasa kecewa mereka terkait konvoi moge itu di sosia media. Yohan jelaskan, “Hanya saja saat Joyo muncul, problem ini jadi naik ke permukaan.”
Valen menuturkan, konvoi moge dengan pengawalan polisi ini membuat masyarakat resah karena haknya sebagai pengendara terusik. Terlebih, moge yang mendapatkan pengawalan juga menerobos lampu lalu lintas sehingga pengguna jalan yang lain terpaksa menunggu rombongan hingga selesai. Hal itu membuat lalu lintas menjadi macet ketika akhir pekan.
1 Komentar
Pernahkah terlintas dlm benak “pemoge” bhw tindakannya menjd contoh buruk bagi anak kecil (generasi penerus kita). Semoga bs direnungkan oleh Polisi n Pemoge