Berita Terkini, RANCAH POST – Terkait pidato Presiden Jokowi yang beberapa waktu telah dibacakan, Fadli Zon selaku Wakil Ketua DPR mengkritik pidato Presiden yang dilaksanakan dalam rangka sidang tahunan MPR/DPR/DPD di Senayan, Jakarta, Jumat (14/08/2015) tersebut.
Fadli menganggap pidato Presiden Jokowi tidak sesuai dengan fakta dari kondisi yang terjadi di Indonesia saat ini. Menurut laman Kompas, Fadli katakan, “Pidatonya masih sebatas retorika.”
Fadli menambahkan, dalam 2 pidatonya terkait kinerja lembaga-lembaga negara dan juga pidato tentang HUT RI ke-70 Presiden tidak banyak bicara soal persatuan. Namun, nyatanya, kata Fadli, Presiden gagal menjaga persatuan.
Fadli juga menyindir kisruh dualisme kepengurusan Partai Golkar dan PPP. Fadli tambahkan, “Jika mau persatuan diselesaikan, jangan dipecah belah. Jangan yang diomongkan dan dilaksanakan berbeda.”
Fadli menilai, selama ini tidak ada usaha dari Presiden untuk mempersatukan kedua partai tersebut. Ia justru melihat awal mula perpecahan dikalangan parpol disebabkan oleh Menkumham Yasonna H Laoly yang mengakui salah satu dari 2 kubu kepengurusan. Fadli tuturkan, “Jokowi berkali-kali menekankan persatuan, namun nyatanya tidak tercermin.”
Fadli juga mengkritik pidato Presiden Jokowi yang seolah-olah masih menunjukkan optimisme terkait kondisi ekonomi di Indonesia. Fadli menganggap Presiden tak berbicara jujur. Menurutnya, kondisi ekonomi saat ini sedang krisis.