RANCAH POST – Modus penipuan baik itu saat belanja online maupun offline kian canggih bahkan secara kasat mata bisa membutakan mata. Semua orang sudah banyak mendengar dan tahu modus penipuan dengan cara SMS atau telepon yang memberitahukan tentang sebuah undian, atau belanja online yang mengharuskan pembeli mentransfer dahulu sejumlah uang. Atau bahkan, modus penipuan belanja online dengan cara phishing yang terjadi akhir tahun lalu.
Kali ini, netizen tengah ramai membicarakan kasus percobaan penipuan dengan cara menggunakan struk bukti transfer ATM palsu. Ada apa gerangan? Sebagaimana diceritakan oleh pengguna Facebook bernama Rusman Nulhakim, percobaan penipuan struk ATM palsu ini terjadi pada hari Rabu, 29 juli 2015, dimana ada pembeli yang melakukan order di tokonya dengan nilai pembelian hingga belasan juta rupiah. Namun sang pembeli rupanya ingin membayar belanja tersebut dengan cara ditransfer melalui ATM.
Setelah deal dengan cara ditransfer, pembeli akhirnya pergi untuk melakukan transfer via ATM ke rekening penjual, dan sekitar dua jam akan kembali untuk memberikan struk bukti transfer ATM sambil mengambil barang belanjaan. Setelah waktu yang dijanjikan, rupanya yang datang untuk memberikan struk bukanlah pembeli yang belanja tadi, melainkan dua orang yang mengaku-ngaku sebagai temannya pembeli.
Dua orang laki-laki ini kemudian memberikan amplop yang berisi struk bukti transfer BCA senilai barang belanjaan, kemudian si penjual pun melakukan pengecekan melalui internet banking, namun anehnya tidak ada mutasi rekening atau uang transferan seperti yang tertulis dalam struk. Untuk lebih meyakinkan lagi, penjual juga mengecek melalui ATM BRI terdekat namun hasilnya sama, belum ada transferan.
Selanjutnya, orang suruhan ini menelepon si pembeli tadi, namun nomor handphone nya sudah tidak aktif, begitu juga saat dihubungi oleh penjual. Melihat gelagat ini, tampaknya si orang suruhan ini sadar bahwa percobaan penipuannya sudah tercium dan akhirnya mereka memilih berpamitan untuk pulang dan akan kembali bersama si calon pembeli tadi. Sang penjual pun berinisiatif untuk menahan dan menyimpan kembali barang-barang belanjaan tersebut.
Melihat kejadian di atas memang pintar akal si penipu ini, dengan berbekal struk bukti tansfer ATM palsu ini berupaya untuk memperdaya penjual yang notabene lebih teliti dan hati-hati. Begitupun jika hal ini terjadi pada Anda, hendaknya untuk bisa lebih hati-hati dengan modus penipuan dengan struk bukti transfer ATM palsu, jangan langsung percaya, cek terlebih dahulu melalui internet banking, ATM atau bahkan gunakan SMS banking.
Untuk menghindari penipuan struk ATM palsu ini, diharapkan para para penjual atau pelaku bisnis online maupun offline untuk selalu hindari transfer jam dan hari dimana bank tutup, seperti hari Sabtu, Minggu dan tanggal merah, biasanya meski sudah ada laporan transaksi namun hal ini bisa di-cancel kembali oleh si pengirim.
2 Komentar
gan saya mengalami kejadian ini dan saya rugi sekitar 2,5jt
bagaimana cara melaporkannya?
Wah ngeri juga harus lebih teliti lagi nie dalam berbelanja