RANCAH POST – Djarot Saiful Hidayat selaku Wagub DKI Jakarta meminta kepada Syamsuddin Noor selaku Wali Kota Jakarta Selatan membuat sistem pendataan penduduk yang lebih tertata. Dikarenakan banyak wilayah di Jaksel yang penghuninya ‘ghaib’ alias tidak memiliki KTP DKI Jakarta.
Menurut laman Kompas, Djarot katakan, “Misalnya saja di Kalibata City, penghuninya ada sekitar 13.000, namun yang memiliki KTP DKI hanya 2.500 orang saja. Bagaimana itu nasibnya? Yang memiliki KTP, kita gampang kontrolnya, yang di luar bagaimana?” Jumat (24/07/2015).
Djarot juga menyebut banyak tempat di Jakarta Selatan dijadikan sebagai tempat simpanan istri muda. Djarot tambahkan, “Banyak itu tempat di Jakarta Selatan yang dijadikan sebagai tempat simpanan istri muda. Makanya kita harus perbaiki. Ini pekerjaan rumah untuk Suku Dinas dukcapil, lurah, camat serta RT RW.”
Perbaikan, lanjut Djarot, juga harus dilakukan di semua perumahan mewah. Terlebih, menurutnya, saat ini arus balik tengah mencapai puncaknya. Bila 6,5 juta orang mudik, belum tentu orang yang kembali ke Jakarta berada pada jumlah tersebut. Djarot jelaskan, “Ada arus mudik, ada arus balik. Apabila 6,5 juta orang mudik, apa yang balik juga ada 6,5 juta? Tidak! Lebih.”
Oleh karena itu untuk mengatasi terjadinya lonjakan penduduk, semua yang bekerja dalam bidang pendataan harus melakukan perbaikan. Djarot tuturkan, “Ini berarti Sudin Dukcapil dan Sudin Tenaga kerja harus berkoordinasi dengan camat dan lurah. Bikin sebuah sistem di situ, sampaikan kepada RT dan RW, apakah orang mudik ini balik bawa keluarga atau tidak.”
Djarot juga mengungkapkan, bagi pendatang harus didata dan ditanya tujuannya datang ke DKI Jakarta.