RANCAH POST – Arus mudik Idul Fitri 1436H telah usai, kini para pemudik bergegas untuk kembali ke rutinitas seperti biasa di tempat mereka merantau atau bekerja. Bukan hanya saat arus mudik, Namun risiko kecelakaan pada arus balik justru lebih besar.
Hal tersebut dikatakan oleh Marcell Kurniawan selaku Training Director di The RDC (Real Driving Center), Menurutnya, berdasarkan sejumlah fakta, kecelakaan ketika arus balik lebih tinggi ketimbang arus mudik.
Marcell katakan, “Risiko ketika balik malah lebih besar ketimbang saat kita pergi. Faktanya kecelakaan saat balik itu lebih besar ketimbang pergi. Salah satunya adalah karena semangat berkendara sudah hilang.”
Sebab, di kampung halaman tenaga pemudik sudah terkuras karena bersilaturahmi ke berbagai tempat. Bukan hanya stamina, pikiran pun akan menjadi terganggu karena pemudik memikirkan rutinitas di kota asal yang sangat menjenuhkan.
Marcell tambahkan, “Ketika kita di kampung, karena ke berbagai tempat melakukan silahturahmi, jadi capek pas mau balik lagi ke Jakarta. Ditambah lagi beban pikiran pekerjaan.”
Soalnya, lanjut Marcell, bukan hanya kondisi fisik, kondisi psikologis juga harus diperhatikan karena sangat berpengaruh terhadap fokus seseorang. Kalau tidak fokus, cara mengemudi pun pasti menjadi buruk.
Untuk meminimalisir risiko itu, Marcell menyarankan kepada pemudik untuk mencari waktu luang selama 1 hari penuh untuk istirahat penuh sebelum kembali ke kota asal. Dengan demikian, fisik dan psikologis akan kembali segar.