RANCAH POST – Jika menyambut tahun baru selalu dimeriahkan dengan bisingnya terompet dan warna-warni pesta kembang api, lebaran pun selalu dimeriahkan dengan bunyi petasan dan kembang api. Entah ini sudah tradisi atau bukan, namun jika lebaran tanpa adanya petasan dan kembang api rasanya ada sesuatu yang gimana gitu.
Nah, tradisi menyalakan petasan ini tidak hanya dilakukan oleh orang-orang yang meyambut hari Idul Fitri di kota saja, namun sudah merata termasuk di pelosok-pelosok. Tak ketinggalan, setiap tahun di Rancah pun selalu dimeriahkan dengan unjuk petasan dan kembang api. Hingga kesempatan ini tak pernah disia-siakan oleh para pedagang petasan yang ingin meraup keuntungan di hari menjelang lebaran.
Seperti halnya di Rancah, pedagang petasan di Rancah ini mudah sekali ditemukan di sepanjang jalan raya Rancah, mereka membaur dengan penjual makanan pembuka puasa dan takjil, dimana mulai membuka lapaknya setiap sore hari sembari ngabuburit. Pembelinya pun tak hanya remaja, bahkan anak-anak dan orang dewasa pun menyempatkan diri untuk sekedar melihat-lihat dan juga membelinya untuk dipersiapkan khusus untuk menyambut lebaran nanti.
Petasan dan kembang api yang dijajakan pun beraneka ragam, dari mulai kembang api, petasan ‘cecengekan‘, petasan banting, petasan korek hingga petasan yang bisa dibilang cukup besar, setidaknya petasan yang tidak dilarang menurut aturan atau tidak memiliki daya ledak yang membahayakan. Namun, untuk menyalakan petasan ini hendaknya berhati-hati karena tidak sedikit yang mengalami insiden yang dapat membahayakan nyawa penggunanya.
So, jika Anda ingin mengikuti pesta petasan atau kembang api harap tetap memastikan keamanan diri Anda dan orang lain di sekitar. Terlebih dalam menyambut hari lebaran atau Idul Fitri ini. Bagaimana, Anda berniat untuk membeli petasan juga? Do at your own risk!