RANCAH POST – Siapa yang tak kenal Edin Dzeko? Dia adalah penyerang Timnas Bosnia & Herzegovina yang mebela tim Liga Primer Inggris, Manchester City.
Merumput bersama klub kepunyaan miliarder Arab Sheikh Mansour tersebut, Dzeko memeroleh gaji sebesar 120 ribu pound, atau senilai dengan Rp2,5 miliar per pekannya. Gaji yang lumayan besar bagi seorang penyerang.
Dengan gajinya tersebut, dia dapat mengelilingi dunia hanya dalam tempo satu hari. Bahkan, pemain yang pernah membela klub Jerman Vfl Wolfsburg tersebut dapat membeli sejumlah mobil sport dengan gampang. Kehidupan Dzeko begitu mewah.
Namun jumlah kekayaannya itu itu tak diraih dengan gampang. Dzeko yang merupakan seorang Muslim membeberkan kehidupannya yang menyedihkan saat usianya masih 6 tahun.
Dia mengatakan, dirinya telah di didik berpuasa oleh kedua orang tuanya saat dia masih kecil. Ujian yang dialaminya kala bulan Ramadhan begitu sangat sulit. Dia mesti berpuasa saat Bosnia mengalami peperangan.
Bosnia dirundung konflik bersenjata internasional sejak Maret 1992 sampai Nopember 1995. Konflik ini melibatkan Bosnia dan Republik Federal Yugoslavia (sekarang menjadi Serbia dan Montenegro) serta Kroasia.
Konflik kemanusiaan itu dipicu oleh 35 orang kelompok bersenjata Garda Kroasia/pasukan Kroasia di bawah komando Dobrosav Paraga, yang berdampak memantik terjadinya perang antara kubu Kroat-Bosnia dengan Serbia-Bosnia.
Selanjutnya perang antara Serbia-Bosnia dengan Kroat-Bosnia bukan saja terjadi di bagian utara wilayah Bosnia & Herzegovina akan tetapi juga di sejumlah wilayah lainnya dimana ada kepentingan yang sama antara Serbia-Bosnia dan Kroat-Bosnia.
“Kala sahur, tak ada banyak waktu untuk makan. Aku sangat takut tiap hari. Kami mesti bersembunyi saat terdengar suara letusan tembakan dan suara bom,” ungkap Dzeko, dikutip dari hotterthanapileofcurry.
“Pada saat itu, Anda dapat ditembak kapan saja. Tiap hari, aku menangis. Itu sungguh mengerikan,” sambungnya.
Pria yang berusia 29 tahun tersebut menceritakan, rumah yang disinggahinya bersama kedua orang tua ambruk dan rata dengan tanah karena perang di Bosnia.
Tak memiliki rumah menjadikan Dzeko pindah ke rumah kakeknya. Di rumah dengan ukuran 35 meter persegi itu, dia mesti tinggal bersama belasan keluarganya yang lain.
“Rumahku hancur. Jadi kami menumpang di rumah kakek dan nenekku. Semua keluargaku ada di sana, mungkin 15 orang tinggal di sebuah apartemen dengan ukuran 35 meter persegi,” bebernya.
“Semua keluargaku menyadari, setiap hari di Bosnia bakal ada seseorang yang meninggal akibat perang,” terang pemilik no punggung 10 tersebut.
Berakhirnya tragedi perang yang menewaskan 29 orang penduduk sipil Serbia, Bosnia & Herzegovina, 7 orang wanita Serbia-Bosnia mengalami perkosaan dan 3 diantaranya dibunuh menjadikan bahagia Dzeko. Dia lantas memanfaatkan hal tersebut untuk bermain sepakbola bersama rekan-rekannya.
“Banyak anak-anak yang menendang bola di sekitar jalan, termasuk saya. Ketika perang telah usai, aku menjadi jauh lebih kuat secara mental. Terima kasih Tuhan perang telah berakhir,” pungkasnya
Dzeko telah 5 musim berseragam Manchester City. Dia telah menorehkan 71 gol dari 185 pertandingan di Liga Primer Inggris. Dzeko juga sudah mempersembahkan 2 titel Liga Primer Inggris, dan 1 gelar Piala FA.