Berita Banjar, RANCAH POST – Sudah menjadi hal yang biasa dan lumrah jika bulan Ramadhan tiba Pedagang petasan marak. Tidak hanya petasan, mereka juga menjual kembang api. Namun maraknya pedagang petasan dan kembang api ini kurang disambut baik kehadirannya oleh para orang tua di kota Banjar, khususnya orang tua yang memiliki anak kecil.
Hal inilah yang dirasakan oleh salah orang tua, Lia Nurlaila. Warga Lingkungan Parunglesang Kota Banjar yang memiliki anak kecil ini mengaku was-was dengan adanya petasan. Meskipun anaknya membeli petasan berukuran kecil, tetap saja menurutnya berbahaya.
“Ramadhan kali ini jangan ada lagi yang berjualan petasan. Satpol PP atau kepolisian seharusnya melakukan razia,” Ucap Ibu berusia 32 tahun ini.
Yati Sumiati pun merasakan hal yang sama. Selain berbahaya, suara yang timbul dari kembang api dan petasan pun dirasa sangat mengganggu orang yang sedang melaksanakan ibadah. Ia pun berharap ada tindakan tegas dari aparat terhadap penjual kembang api dan petasan.
“Kembang api dan petasan itu suaranya mengganggu ketenangan, apalagi kalau kembang api dan petasaannya berukuran besar, suaranya mengagetkan sekali,” ujar Yati.
Tidak hanya Yati dan Lia, Seorang Ibu Rumah Tangga, Pipit (37 tahun) pun meminta supaya pemerintah mengawasi peredaran petasan yang kerap muncul di kota Banjar bila Ramadhan tiba.
“Selain menjual kembang api, pedagang itu biasanya menjual petasan juga. Baiknya dirazia saja, kalau ketahuan jangan diberi izin,” tuturnya.