RANCAH POST – Shalat Tarawih adalah salah satu ibadah yang dilaksanakan pada malam hari ketika bulan Ramadhan tiba. Hukum shalat tarawih itu sendiri adalah sunnah muakkad atau hukumnya hampir mendekati wajib untuk dilaksanakan. Shalat tarawih itu ssendiri bisa dilaksanakan sendiri atau dengan cara berjamaah di Masjid, kebanyakan umat Islam di Indonesia menjalankan shalat tarawih ini biasanya selepas shalat Isya. Dalam pelaksanaannya, shalat tarawih ini bisa Kita lakukan sejak shalat Isya hingga waktu shalat subuh tiba.
Memasuki bulan Ramadhan seperti sekarang ini tentunya dari kita belum sepenuhnya mengetahui panduan dari shalat tarawih ini. Bagaimana tata caranya, bagaimana niat shalat tarawih itu sendiri, berapa jumlah hitungan rakaatnya, dan hal-hal lain yang berkenaan dengan shalat tarawih ini.
Bahkan karena banyaknya perbedaan dalam pelaksanaan shalat tarawih ini, Kita menjadi bertanya-tanya bagaiaman sebenarnya shalat tarawih yang benar sesuai dengan tuntuna syariat Islam ini. Berkenaan dengan hal tersebut, maka RancahPost mencoba menghimpun beberapa panduan mengenai shalat tarawih ini.
Pertama, jumlah rakaat shalat tarawih. Di Indonesia sendiri terdapat dua perbedaan mengenai jumlah rakaat shalat tarawih ini, ada yang melaksanakan shalat tarawih dengan hitungan rakaat berjumlah 8 rakaat, ada juga yang melaksanakan shalat tarawih dengan hitungan jumlah rakaat sebanyak 23 rakaat.
Mungkin Kita bertanya-tanya manakah sebenarnya yang benar hitungan rakaat dalam shalat tarawih ini. Shalat tarawih yang berjumlah 8 rakaat itu sendiri adalah shalat tarawih yang biasanya dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW sendiri, adapaun yang berjumlah 23 rakaat dilakukan oleh khalifah Umar bin Khattab.
Lantas yang manakah yang harus kita laksanakan? Tidak ada keterangan yang mengharuskan Kita melaksanakan salah satu dari hitungan rakaat shalat tarawih tersebut atau keterangan yang menyatakan bahwa rakaat yang berjumlah 8 lebih utama dari 23 ataupun sebaliknya.
Begitu pula dengan hitungan salamnya, ada yang melaksanakan shalat tarawih dengan salam setiap 2 rakaat, ada juga yang melaksanakan salam setiap 4 rakaat. Berkenaan dengan hal ini Rasulullah sendiri lewat haditsnya menyatakan bahwa salam setiap 2 rakaat adalah lebih utama.
Kedua, niat melaksanakan shalat tarawih. Dalam berniat, sesorang dianjurkan mengucapkannya di dalam hati saja. Boleh dengan diucapkan melalui lisan dengan catatan bacaan niatnya tidak mengganggu orang yang ada di sampingnya.
Adapun lafal niat shalat tarawih adalah:
“Aku niat shalat Tarawih dua rakaat (menjadi ma’mum/imam) karena Allah Ta’ala”.
Ketiga, Do’a sesudah shalat tarawih. Sebenarnya tidak ada do’a yang secara khusus diajarkan oleh Nabi Muhammad. Namun dari pantauan RancahPost, mayoritas umat Islam di Indonesia khususnya yang ada di pedesaan membaca do’a berikut ini:
Demikian beberapa panduan yang berkenaan dengan shalat tarawih. Semoga dengan adanya bulan Ramadhan ini, amal ibadah kita khususnya shalat tarawih mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.