RANCAH POST – Sanksi bagi Indonesia yang selama ini digembor-gemborkan PSSI bakal diberikan FIFA sama sekali tak dibahas pada kongres organisasi tertinggi sepak bola dunia itu. PSSI pun dianggap membuat kebohongan publik perihal ancaman sanksi tersebut.
FIFA mengadakan kongres ke-65 pada tanggal 28 hingga 29 Mei di Zurich. PSSI selama ini menyuarakan bahwa FIFA bakal memberikan sanksi kepada Indonesia di kongres itu sebab intervensi yang dibuat oleh pemerintah, dalam hal ini pembekuan PSSI lewat Kemenpora.
Waketum PSSI, Erwin D. Budiawan, bahkan sempat menyebut keyakinannya bakal jatuhnya banned dari FIFA. Dia yakin 100 persen Indonesia bakal disanksi oleh FIFA.
Tapi, pasca kongres berakhir tanggal 29 Mei kemarin, tak ada sama sekali pembicaraan soal sanksi bagi Indonesia. Agenda rapat Exco FIFA pada tanggal 30 Mei ini juga tak mengagendakan pembahasan terkait sepakbola Indonesia.
Ancaman yang selama ini digemborkan PSSI sampai saat ini tak terbukti. PSSI pun dianggap hanya memakai sanksi FIFA sebagai alat guna menakut-nakuti.
Berdasarkan agenda FIFA di kongres ke-65 nya, dari laman resmi FIFA tersebut sejauh ini agenda yang tercantum dalam pertemuan itu ialah laporan dari presiden FIFA sebagai pembuka. Kemudian terdapat agenda tentang Administrasi dan Keuangan yang membahas komposisi anyar Exco FIFA lantas kongres sejumlah konfederasinya, komposisi anyar Komite Darurat dan Keuangan FIFA, dan representasi anggota Exco FIFA di standing comittee.
Agenda selanjutnya ialah mengenai Kompetisi. Poin bahasannya ialah slot per konfederasi pada Piala Dunia 2018 di Rusia dan Piala Dunia 2022 di Qatar. Berikutnya dicantumkan bahwa pertemuan berikutnya bakal diselenggarakan di Zurich, 24 dan 25 September depan.