Berita Banjar, RANCAH POST – Meski bulan Ramadhan terhitung masih dua puluh tiga hari lagi, tapi suasana bulan suci tersebut mulai kentara terasa dengan mulai bermunculannya Pedagang petasan dan kembang api yang memang biasa bermunculan menjelang bulan suci tersebut. Seperti yang mulai terlihat di seputaran Pasar Banjar, para Pedagang petasan dan kembang api mulai menggelar dagangannya.
Iwan salah satunya, Pedagang yang sering mangkal tiap tahun jelang bulan Ramdhan ini mengaku kerap menggelar dagangan petasan dan kembang api sebagai usaha sampingan penambah penghasilan dari profesi utamanya sebagai seorang Buruh.
“Al-Hamdulillah buat makan sehari-hari,” ucap Iwan, Sabtu (23/5/2015).
Selain karena banyaknya peminat yang membeli kembang api dan petasan khususnya anak-anak, menurutnya, profesi sampingan sebagai Pedagang kembang api dan petasan menghasilkan penghasilan sangat menggiurkan daripada berprofesi sebagai seorang Buruh.
“Penghasilan saya dari jualan petasan dan kembang api bisa sampai Rp. 100.000,-/hari, daripada bekerja sebagai Buruh yang hanya dapat Rp. 30.000,-/hari,” ungkapnya.
“Tapi saat ini pembeli masih sepi, mungkin nanti pas Ramadhan ramainya,” imbuh Iwan.
Namun Iwan menyangkal kalau dirinya menjual petasan, dirinya mengaku hanya menjual kembang api saja. Alasannya adalah karena penjualan petasan dilarang oleh kepolisian.
Rani (45 tahun), seorang pembeli mengatakan, dirinya hampir tiap tahun membelikan kembang api untuk anaknya. Namun Ia tidak membeli petasan karena tahu kalau petasan berbahaya, apalagi bagi anak-anak.
“Meski terus minta dibelikan, saya tidak pernah membelikannya petasan, soalnya berbahaya bagi keselamatan anak saya,” ucapnya.
Rani pun berharap meski saat ini sudah bermunculan pedagang petasan dan kembang api, dirinya dan masyarakat yang lain tidak terganggu dalam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan nantinya.
“Meskipun suaranya yang timbul dari petasan keras, semoga nantinya kita tidak terganggu saat menjalankan ibadah puasa,” tandasnya.