RANCAH POST – Ahok selaku Gubernur DKI Jakarta secara resmi membuka lokalisasi Lenggang Jakarta, kawasan tersebut akan dijadikan sebagai pusat wista kuliner baru di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (22/05/2015).
Dalam pidatonya, Ahok mengatakan, peresmian kawasan ini menjadi bukti besarnya tekad Pemrov DKI Jakarta untuk melakukan penataan terhadap PKL (Pedagang kaki lima) di ibu kota.
Penataan ini dilakukan secara masif karena Ahok menyebut hampir seluruh jenis makanan yang dijual oleh PKL secara ‘liar’ tidak memenuhi standar kebersihan dan kesehatan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).
Ahok katakan, “Kenapa saya bersikeras mau menata PKL? Karena kami dan BPOM sering periksa makanan, hampir setiap ambil sampel di semua PKL itu tidak memenuhi syarat. Makanan dicampur formalin, kuali, dan segala macam.”
Ketakutan sang Gubernur terhadap kesehatan makanan yang dijual oleh PKL terbukti Jumat kemarin. BPOM dan Pemkot Jakarta Pusat menemukan adanya zat berbahaya jenis formalin dan boraks terdapat dalam beberapa bahan makanan yang dijual PKL.
Saat sidak dilakukan, BPOM menemukan 5 bahan makanan yang telah diuji. Terbukti, makanan itu mengandung bahan kimia berbahaya. Lima jenis makanan yang memiliki kandungan berbahaya tersebut adalah tahu putih, tahu kuning, tahu siomay, kwetiau dan ketupat.
Dengan demikian, dibuatnya kawasan Lenggang Jakarta diharapkan menjadi destinasi wisata kuliner Jakarta. Total ada sekitar 329 kios didirikan untuk para PKL yang menjual aneka makanan dan minuman di kawasan tersebut. Namun sampai persesmian pada Jumat kemarin, hanya ada sekitar 52 pedagang yang sudah nongkrong di kios-kios kawasan Lenggang Jakarta.