RANCAH POST – Stok cadangan BBM Indonesia ternyata hanya mencapai 18 hari saja. Kondisi tersebut sangat berbahaya, mengingat ketahanan energi kini menjadi rentan. Harga BBM juga rawan dimonopoli oleh pelaku pasar karena tahu Indonesia tengah butuh BBM.
Hal tersebut disampaikan oleh Faisal Basri selaku mantan Ketua Tim Reformasi dan Tata Kelola Migas, Rabu (20/05/2015).
Faisal katakan, “Pernah satu hari, ada teman saya dari Belanda datang hanya untuk nasihati saya. Dia bilang, hei Faisal hati-hati negara kamu ini dalam bahaya. Kalau di Belanda itu cadangannya 6 bulan, Indonesia cuma 18 hari.”
Karena itu, Faisal memberikan saran kepada pemerintah agar memperhatikan soal ketahanan energi, khususnya untuk BBM ini, dengan cara meningkatkan kapasitas penyimpanan atau storage penyimpanan cadangan BBM.
Faisal tambahkan, “Jadi kalau ditanya bangun kilang atau impor langsung. Jawaban saya, storage-nya yang lebih penting dibangun. Impor langsung tanpa ada storage ya paling jadinya seperti ini kita nggak punya kendali seperti saat ini. Harga naik, kita naik, harga turun kita turun.”
Faisal ungkap, “Kalau kita punya storage, kita bisa beli banyak-banyak waktu harga rendah. Dan nggak perlu beli kalau harga turun.”
Kabar ini tentunya membuat ketar-ketir masyarakat, terlebih beberapa saat lagi bulan Ramadhan akan segera tiba, kebutuhan masyarakat di segala bidang akan meningkat termasuk BBM.