Berita Ciamis, RANCAH POST – Tekadnya menjadi anggota TNI begitu membaja, bahkan cara tak biasa Ia dalami agar cita-citanya tersebut terwujud. Itulah yang dilakukan Wahyu (18 tahun), pemuda asal Dusun Neglasari, Desa Kutawaringin, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis, Ia bersama kedua temannya berguru kepada seorang ahli kanuragan (tenaga dalam) demi memuluskan niatnya menjadi anggota TNI. Namun upayanya tersebut malah menjadi bumerang bagi Wahyu, Ia meninggal dunia akibat serangan jantung saat mengikuti prosesi penurunan ilmu kanuragan dari sang Guru.
Dari keterangan Agus Gustaman (40 tahun), anaknya juga mengikuti latihan ilmu kanuragan bersama-sama dengan Wahyu dan satu orang temannya lagi. Kejadian memilukan itu terjadi sesaat sebelum Wahyu dan anaknya hendak melakukan ritual mandi guna meningkatkan kemampuan ilmu kanuragan yang telah mereka pelajari dan juga untuk meningkatkan mental mereka saat nanti mengikuti pendaftaran menjadi anggota TNI.
“Sudah satu minggu ini anak saya dan Wahyu mempelajari ilmu kanuragan, mereka juga melakukan puasa selama seminggu agar kemampuan ilmu kanuragan yang dipelajarinya bertambah,” ujar Agus.
“Namun saat Wahyu hendak melakukan ritual mandi, tiba-tiba Wahyu mengalami kejang-kejang dan terkulai lemas,” imbuh Agus.
Tidak hanya Agus, orang tua Wahyu yang hadir dalam ritual mandi tersebut langsung membawa Wahyu ke klinik terdekat guna memberikan pertolongan. Namun takdir berkata lain, dalam perjalanan menuju klinik itulah Wahyu menghembuskan nafasnya yang terakhir.
“Sepertinya penyebab Wahyu terkena serangan jantung dan akhirnya meninggal dunia murni karena kondisi fisik wahyu yang kurang sehat,” ungkap Agus.
Dari keterangan Aguspun diketahui bahwa keluarga Wahyu tidak menyalahkan sang Guru atas perginya Wahyu dari alam yang fana ini. Namun hingga berita ini diturunkan, belum diketahui identitas yang jelas dari Guru ilmu kanuragan tersebut.