Berita Pangandaran, RANCAH POST – Kehadiran korsel atau pasar malam di satu daerah seharusnya menjadi hiburan alternatif tersendiri bagi masyarakat yang ada di sekitarnya. Namun di Pananjung Pangandaran, keberadaan korsel atau pasar malam di Lapang Merdeka ini justru dirasa mengganggu aktivitas perkonomian pedagang Pasar Pananjung Pangandaran yang berimbas terhadap penurunan omset penjualan mereka secara signifikan.
Busmanto (45 tahun) merasakan sendiri omset pendapatannya menurun dengan keberadaan pasar malam atau korsel ini, bahkan dirinya mengaku penghasilannya dari berdagang di Pasar pananjung itu turun hingga 50 persen.
“Hari-hari biasa saja sudah sepi, apalagi sekarang ada pasar malam,” ujar Busmanto, Senin (18/5/2015). “Ditambah lagi jarak antara korsel dengan pasar Pananjung cukup dekat,” imbuhnya.
Taufik, Humas Himpunan Pedagang Pasar Pananjung (HP2P) mengaku kecewa dengan diberikannya izin operasi pasar malam atau korsel ini oleh pengurus HP2P. Selain sepinya Pasar, kejadian pencurian pun menghantui para Pedagang Pasar Pananjung beberapa minggu terakhir.
“Terhitung sudah tiga kali aksi pencurian terjadi di Pasar Pananjung ini,” ungkap Taufik.
Ditempat terpisah, Asep Dudu selaku Ketua APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia) Kabupaten Pangandaran menyatakan bahwa seharusnya pemerintah tidak memberikan izin kepada pada pasar malam/korsel musiman tersebut, sebab keberadaannya dirasa mengganggu para pedagang Pasar Pananjung.
Namun hal berbeda disampaikan Camat Pangandaran, Sony Agusman, dirinya mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mengeluarkan peraturan yang berseberangan dengan keinginan masyarakat umum.
“Kalau memang masyarakat mengapresiasi adanya pasar malam ini, tentu kita tidak bisa serta merta menolak keberadaan pasar malam ini,” tuturnya.
Namun dirinya memberikan himbauan kepada masyarakat yang mengapresiasi adanya pasar malam ini untuk memperhatikan hal-hal yang dianggap bisa merugikan pihak lain.