RANCAH POST – Ahok selaku Gubernur DKI menduga banyak pejabat DKI yang merasa tidak puas meskipun sudah menerima gaji puluhan juta rupiah. Pejabat-pejabat itu, kata Basuki, merupakan pejabat yang terbiasa menerima suap dari pelanggaran yang dilakukan.
Ahok mengungkapkan, para pejabat yang tidak puas meski gajinya telah mencapai puluhan juta rupiah merupakan pejabat yang tidak akan berkontribusi terhadap perbaikan DKI Jakarta.
Oleh karena itu, lanjut Ahok, mereka adalah pejabat yang tidak takut untuk berbuat pelanggaran karena tidak takut untuk dirumahkan.
Ahok katakan, “Ngurus perizinan sama pengusaha, ada pelanggaran dikasih Rp10 miliar beresin, Rp15 miliar beresin, kemudian dibagi-bagi. Yang seperti itu gaji Rp 50 juta juga tidak ada artinya. Bapak Ibu akan berpikir tidak masalah dipecat, toh sudah punya Rp 10-15 miliar. Mungkin ada yang punya Rp1 triliun. Saya tahu kok ada yang punya jam harganya Rp1 miliar. Cuma enggak dipakai aja pas di sini. Makainya pas jalan-jalan ke Hongkong,” Senin (18/05/2015).
Ahok membeberkan, beberapa waktu lalu ia sempat mendapat laporan dari staf yang mengadukan pejabat yang menjadi atasannya. Menurut staf tersebut, atasannya tidak pernah terlihat melaksanakan kerjaannya.
Ahok jelaskan, “Staf di bawah juga ada yang lapor sama saya. Kata dia ‘banyak atasan saya ngetik pun enggak bisa pak. Kerjaannya cuma gosok-gosok batu akik‘, tapi bisa dapat uang segitu.”
Meski demikian, Basuki mengaku akan memberikan kesempatan bagi para PNS itu untuk memperbaiki kinerjanya. Ia berharap agar para pejabat itu bisa bekerja secara maksimal meski dengan gaji yang mereka anggap kecil. Bila tetap tidak beekerja secara maksimal, ia mengaku siap untuk memecat pejabat-pejabat itu.