Berita Banjar, RANCAH POST – Tuyul (Sunda: Kencit, Jawa: Thuyul), dalam mitologi Indonesia merupakan makhluk astral yang menyerupai orang kerdil dengan kepalanya yang gundul. Bersumber dari beberapa keterangan, diketahui bahwa asal mula adanya Kencit atau Tuyul ini adalah dari janin atau bayi yang mengalami keguguran ketika masih dalam kandungan ataupun meninggal ketika sudah lahir. Menurut kepercayaan banyak orang, Kencit atau Tuyul yang suaranya mirip dengan anak ayam inilah yang sering digunakan untuk mencuri uang oleh pemiliknya.
Tuyul atau Kencit inilah yang diduga oleh sejumlah warga Desa Sinartanjung, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, sebagai penyebab hilangnya beberapa nominal uang yang mereka simpan. Sebab hilangnya uang beberapa warga Desa Sinartanjung Kota Banjar ini dikabarkan tidak wajar atau diambil oleh makhluk halus yang berperawakan seperti anak kecil ini.
Kejadian ini dialami sendiri oleh Oman (51 tahun), warga RT. 23 RW. 05, Dusun Pananjung, Desa Sinartanjung. Dirinya pernah menyimpan uang dalam amplop untuk membayar gaji karyawannya, tapi setelah dihitung kembali uangnya tersebut berkurang.
“Padahal saat itu tidak ada orang lain di rumah, hanya saya saja sendirian. Uang itu saya simpan di atas meja, anehnya setelah saya tinggalkan beberapa menit uang itu jadi berkurang. Semuanya 2 juta rupiah, tapi setelah saya hitung kembali uangnya berkurang jadi 1,9 juta rupiah,” papar Oman.
Rupanya tidak hanya Oman saja yang mengalami kehilangan uang secara misterius ini. Siti pun (50 tahun) mengaku kalau uang miliknya dari hasil buburuh di sawah berkurang menjadi 100 ribu rupiah, padahal semuanya berjumlah 300 ribu rupiah.
“Padahal mah ku abdi artosna disimpen dina lomari, tapi da aneh eta artos teu aya,” ujar Siti.
Terkait beredarnya kabar kehilangan uang secara tak kasat mata yang dialami warga Desa Sinartanjung ini, Brigadir One Suherman selaku Babinkamtibmas berpesan kepada masyarakat agar menyikapinya secara wajar.
“Memang peristiwa ini tidak masuk akal. Tapi sebagai manusia yang beragama kita hendaknya selalu memohon perlindungan dan mendekatkan diri kepada Allah yang Maha Kuasa,” tuturnya.
Kejadian ini pun berimbas positif teradap kehidupan beragama warga Desa Sinartanjung. Warga setiap malam di lingkungannya masing-masing kini menggelar pengajian guna memohon perlindungan kepada Allah SWT dan terhindar dari kejadian yang sempat menghebohkan tersebut.