Berita Rancah, RANCAH POST – Sempat diberitakan terlibat jaringan ISIS dan ditahan otoritas Turki, Ifah (30 tahun) beserta ketiga anaknya, Is (6 tahun), Mu (5 tahun), dan Kh (1 bulan), akhirnya kembali ke kampung halamannya di Rancah Ciamis, tepatnya di Dusun Sindang, RT 02 RW 06, Desa Rancah, Kecamatan Rancah, Jum’at silam (8/5/2015), dengan diantar oleh Wawan Hernawan, Kabid Penanganan dan Rehabilitasi Sosial Dinsosnakertrans Kabupaten Ciamis.
Kembalinya Ifah ke kampung halamannya di Rancah Ciamis ini sebelumnya difasilitasi oleh Kementerian Sosial Repulik Indonesia dan diserahkan ke Dinsosnakertrans Provinsi Jawa Barat hingga akhirnya kembali ke Rancah diantar Dinsosnakertrans Kabupaten Ciamis. Namun sosok suami Ifah, yakni Daeng Stanzah tidak terlihat batang hidungnya sama sekali.
Menurut Wawan, pihaknya sama sekali tidak mengetahui secara persis mengapa Daeng Stanzah tidak ikut bersama dengan keluarganya itu. Namun dari informasi yang diperolehnya, Daeng Stanzah diketahui berada di Jakarta untuk mengurus sebuah keperluan.
“Kami hanya mengurusi masalah imigrasi saja. Soal lain seperti mereka diduga terlibat ISIS dan hal yang lain kami tidak mengetahuinya secara pasti. Jelasnya mereka pergi ke Turki hanya untuk berlibur,” ucap Wawan, Kamis (14/5/2015).
Meski menggunakan penutup wajah (cadar), Ifah tidak terkesan tertutup. Kepada media justru Ia bersikap terbuka dan bersedia melakukan interview. Ia pun menjelaskan bahwa tujuannya pergi ke Turki bukanlah untuk menyebrang ke Suriah dan bergabung dengan ISIS, mereka hanya ingin berlibur dan mengunjungi beberapa tempat yang bersejarah bagi umat Islam seperti tempat dibakarnya Nabi Ibrahim AS.
“Sebelumnya kami singgah dahulu di Hongkong. Namun karena ingin melihat salju dan kebetulan di Turki sedang musim salju akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan liburan ke Turki,” ungkap Ifah.
Ifah menambahkan bahwa dirinya ditangkap oleh otoritas Turki saat hendak ke Gaziantep, perbatasan Turki dan Suriah. Selain dirinya, 12 orang lainnya yang merupakan WNI pun mengalami hal serupa. Hingga akhirnya menjalani pemeriksaan intensif selama satu bulan di Turki sebelum dikembalikan ke Indonesia.
“Tujuan kita ke Turki itu hendak berlibur. Jadi Saya harap isu-isu yang berkembang saat ini segera hilang,” pungkasnya.