RANCAH POST – Semua pasti sudah tau handset smartwatch andalan Apple, Apple Watch. Sejak direncanakan perancangannya (belum diluncurkan), handset ini sudah mengundang kontroversi tersendiri. Beberapa menganggap bahwa ini merupakan ide yang sangat baik, namun sebagian lagi berfikiran lain, terlebih setelah diketahui, bahwa handset Apple Watch ini tidak akan berjalan sendiri, melainkan akan membutuhkan bantuan dari Apple iPhone untuk menjalankan beberapa fungsinya.
Anda juga mungkin sudah tahu, bahwa layaknya handset smartwatch dan smartgear lain, handset Apple Watch ini dibekali dengan berbagai fitur menarik dan canggih seperti sensor denyut jantung misalnya.
Namun tahukah anda, bahwa ternyata, sensor denyut jantung yang dipasang pada Apple Watch ini adalah salah satu sensor denyut jantung terbaik yang ditanam pada handset serupa.
Seorang software egineer sekaligus founder dari SonoPlot, Brad Larson mencoba mengambil data mentah dari hasil scan Apple Watch dan membandingkannya dengan sebuah monitor denyut jantung khusus, Mio Alpha. Sebuah sensor denyut jantung yang dipakai seperti gelang di tangan, namun perangkat ini telah disetting khusus dan diuji untuk menghasilkan data dengan tingkat akurasi mencapai 99%, dalam hal pembacaan denyut jantung.
Anda dapat melihat bahwa hasil sensor jantung dari Apple Watch ini memiliki tingkat akurasi yang sama dengan Mio Alpha, melalui gambar di bawah ini.
Apple Watch sendiri pada dasarnya menggunakan pulse oximeter untuk mengukur denyut jantung pengguna. Teknologi ini bekerja dengan menembakan sinar warna ke pembuluh darah pengguna, dan kemudian membaca denyut jantung pengguna melalui pantulan warna yang ia terima. Namun baru-baru ini, diketahui bahwa teknologi ini lemah jika harus berhadapan dengan kulit bertato. Meskipun akurasinya sangat luar biasa untuk mereka yang tanpa tato.