Berita Tasikmalaya, RANCAH POST – Meski anggaran pendidikan Indonesia sudah mencapai 20% dari alokasi APBN, tetap saja dunia pendidikan Indonesia masih jauh dari kata layak dan sejahtera. Hal ini didasari dengan masih banyaknya sarana dan prasarana pendidikan yang masih jauh dari kata layak, tidak sedikit ditemukan sekolah yang masih kekurangan sarana penunjang pembelajaran sehingga para siswanya terpaksa lesehan dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolahnya.
Seperti yang harus dialami puluhan siswa kelas VII SMP Terbuka 12 Tasikmalaya, mereka terpaksa belajar di teras Mesjid karena minimnya ruangan kelas sebagai sarana penunjang kelancaran proses pendidikan di sekolah mereka tersebut.
“Para siswa tetap semangat mengikuti proses pembelajaran meski mereka harus belajar di lantai,” ujar Iyan, Guru SMP Terbuka 12 Tasikmalaya, Jum’at (1/5/2015).
Iyan pun berharap Pemerintah Kota Tasikmalaya bisa membantu mereka menyediakan sarana dan prasarana penunjang proses pembelajaran. “Kami harap Pemkot bisa menyediakan bangunan untuk belajar para siswa,” tambahnya.
Meskipun terbatasnya sarana dan prasarana penunjang pembelajaran di sekolahnya, Desi Dara, siswa kelas VII SMP Terbuka 12 Tasikmalaya mengaku tetap semangat mengikuti proses pembelajaran. “Mudah-mudahan sekolah ini segera mempunyai ruangan yang layak, sebab kalau belajar harus membungkuk di lantai, dan itu tidak nyaman,” tandasnya.