RANCAH POST – PSK online kini semakin menjadi tren ditengah-tengah masyarakat. Ada sebuah fakta ditemukan bahwa beda kota ternyata beda pula harganya. Di kota Bandung misalnya, tarif untuk esek-esek online ditentukan dari bentuk perawakan tubuh sang PSK, hal itu diungkapkan RPM (Mucikari prostitusi online).
Baru setahun menjadi mucikari PSK online, RPM berhasil dibekuk aparat Polrestabes Bandung. Ia mengaku tidak mematok imbalan ketika pemesan menginginkan wanita-wanita ‘penghibur’ yang ia miliki.
RPM ungkap, “Kalau tamu baru dapat 3 orang. Saya baru melakukan hal seperti ini mulai dari awal tahun. Saya sistemnya tidak mematok imbalan dari setiap transaksi namun terserah anak-anak ngasihnya,” Rabu (29/04/2015).
Selama setahun bekerja sebagai mucikari, RPM menaungi 8 wanita yang biasa ia komersialkan melalui layanan BBM dan situs sosial media lainnya. Namun, ada juga wanita lain, tetapi hanya titipan.
RPM tambahkan, “Sebenarnya saya hanya nawarin untuk ladies karaoke, namun ada yang butuh duit, pada akhirnya nawarin diri. Kalau ada tamu yang mau baru saya mediasi.”
Bukan hanya RPM, polisi menangkap IC dan AR. Tiga orang ini sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus PSK online. Mereka mempromosikan wanita-wanita panggilan melalui sosial media.
Para tersangka itu dibekuk di sebuah hotel di Jl Asia Afrika. AR ditangkap Selasa (28/40/2015) pukul 21.00 WIB, sementara RPM dan IC ditangkap Rabu (29/04/2015) pukul 00.30 WIB.