RANCAH POST – Menpora Imam Nahrawi akhirnya menggelar pertemuan dengan PT. Liga Indonesia dan 18 klub peserta Liga Super Indonesia sekarang disebut QNB League 2015.
Rapat itu digelar di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga pada Senin (27/4/2015) pukul 16.30 sampai 18.00 WIB.
Mereka menggelar diskusi pasca PSSI dibekukan oleh Kempora pada 16 April lalu. Setidaknya terdapat 11 pernyataan resmi dari Kempora dalam rapat tersebut.
1. Menpora mengeluarkan pernyataan terbuka, bahwa sama sekali tak terdapat niatan untuk menghentikan kompetisi ISL 2015 (QNB League), dan bahkan Kempora pun tetap meminta PT. Liga Indonesia tetap menjalankan kembali lanjutan kompetisi ISL yang saat ini distop.
2. Sebagai bentuk keterbukaan dan kepedulian Kempora, yang diundang pada rapat tersebut bukan hanya 16 klub yang sudah memperoleh rekomendasi dari BOPI, tetapi juga Arema Cronus dan Persebaya Surabaya yang belum mendapatkan rekomendasi. Pertimbangannya ialah kedua klub tersebut telah meraih poin penyelesaian untuk segera mendapatkan rekomendasi.
3. Sepakbola selayaknya menjadi kebanggaan tanah air dengan prestasi yang lebih baik, dan oleh sebab itu dipandang perlu untuk Kemenpora guna melakukan perbaikan penanganan sepak bola, sehingga jangan sampai pada saat ini, peringkat Indonesia berdasarkan rilis FIFA sampai melorot di bawah Timor Leste.
4. Kempora bakal segera membentuk Tim Transisi, yang diantara tugasnya menjalankan sejumlah tugas yang selama ini dijalankan oleh PSSI sampai nantinya terbentuk kepengurusan PSSI yang baru. Kempora lewat Tim Transisi sama sekali tak berniat guna menempatkan personil atau sosok tertentu untuk menjadi calon-calon pengurus PSSI yang baru, sebab semuanya sepenuhnya dilimpahkan kepada seluruh pemegang hak suara di PSSI.
5. PT. Liga Indonesia merasa berkeberatan untuk secepatnya menggulirkan kembali kompetisi ISL (QNB League) tanpa melibatkan PSSI sebagai induk cabang olahraga sepak bola di tanah air.
6. PT. Liga Indonesia mesti menunggu persetujuan dari pemegang saham guna merespon kemauan Menpora.
7. 18 klub yang hadir diwakili oleh seorang perwakilannya membacakan petisi yang menolak pembekuan PSSI dan meminta agar Menpora mencabut kembali Keputusan Menpora perihal pembekuan tersebut. Mereka juga meminta supaya kompetisi secepatnya dilanjutkan kembali namun dengan mengikutsertakan PSSI. Terhadap petisi tersebut, Menpora dengan bijak meresponnya untuk menjadi bahan masukan.
8. Sejumlah klub mengeluhkan akibat dari pembekuan PSSI, mulai dari ketidakpastian sponsor, beban gaji pemain dan animo masyarakat yang belum tersalurkan untuk melihat pertandingan bola.
9. Terhadap aspirasi penarikan kembali keputusan pembekuan, Menpora mengatakan, bahwa hal tersebut persoalan hukum yang lain dan apalagi sudah terdapat gugatan hukum lewat PTUN. Yang dikehendaki oleh Menpora ialah supaya kompetisi bisa secepatnya bergulir, sehingga semua keluhan yang disampaikan tersebut bakal bisa tertuntaskan dengan sendirinya.
10. Menpora meminta agar dibuat Tim Kecil yang melibatkan Kempora, PT. Liga Indonesia dan perwakilan sejumlah klub, dengan tujuan untuk mengkaji lebih dalam.
11. Secara umum rapat memang berlangsung lumayan alot. Namun demikian, Menpora dengan kesabarannya tetap bisa memimpin acara pertemuan dengan tenang walaupun kadang diserang dari sejumlah pihak di kalangan klub. Menpora tak terpancing emosinya dan tak otoriter dalam memimpin pertemuan tersebut.