RANCAH POST – Pelaksanaan eksekusi mati 10 terpidana mati Bali Nine (Andrew Chan dan Myuran Sukumaran) nampaknya akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Mereka akan segera menghadapi eksekutor regu tembak tahap dua.
Adapun eksekusi mati gelombang dua akan diikuti oleh: Myuran Sukumaran (Australia), Andrew Chan (Australia), Zainal Abidin (Indonesia), Raheem Agbaje Salami (Nigeria), Rodrigo Gularte (Brasil), Serge Areski Atlaoui (Perancis), Martin Anderson alias Belo (Ghana), Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa (Nigeria) dan Okwudili Oyatanze (Nigeria) Mary Jane (Filipina).
Menurut Utomo Karim selaku kuasa hukum Raheem Agbaje Salami, apabila tidak ada halangan kemungkinan eksekusi mati akan dilangsungkan hari Selasa (28/04/2014).
Utomo katakan, “Notifikasinya akan dilakukan di Pulau Nusakambangan,” Sabtu (25/04/2015).
Ia menjelaskan isi diskusi yang disampaikan kepada diplomat dan keluarga bahwa para terpidana mati kini sudah masuk ruang isolasi. Sabtu (25/04/2015) memang telah dilaksanakan rapat di Kantor Kejaksaan Cilacap. Rapat tersebut diikuti oleh perwakilan kedutaan dari negara ke-10 terpidana mati.
Selain diplomat dari masing-masing negara terpidana mati, ada keluarga dan pengacara juga yang ikut hadir dalam rapat tertutup tersebut.
Angelita Aparecida Muxfeldt selaku sepupu terpidana mati Rodrigo Gularte, warga asal Brazil juga ikut hadir. Namun dia tidak memberikan komentar apapun ketika diminta keterangan oleh media.
Utomo Karim menambahkan, dalam pertemuan tersebut dijelaskan bahwa eksekusi mati akan dilaksanakan dalam waktu 3 hari dari pertemuan tersebut. Apabila dihitung dari hari Sabtu kemarin, maka eksekusi akan digelar Selasa besok.
Usai pertemuan dilangsungkan sabtu (25/04/2015), pihak kedutaan dan keluarga terpidana mati menyeberang menuju ke Pulau Nusakambangan.