RANCAH POST – Bagi umat Islam, bulan Rajab adalah salah satu bulan yang sangat mulia kedudukannya diantara bulan-bulan dalam penanggalan hijriah lainnya. Selain memiliki keutamaan, dalam bulan Rajab pun pernah terjadi peristiwa yang sangat bersejarah, dimana dalam peristiwa tersebut sebuah amalan dimandatkan Allah kepada Nabi Muhammad untuk dilaksanakan oleh umatnya.
Isra Mi’raj, adalah peristiwa yang sangat bersejarah yang terjadi di bulan Rajab tersebut, dimana Shalat menjadi buah tangan Nabi Muhammad setelah bertemu dengan Allah SWT dalam peristiwa Isra Mi’raj tersebut.
Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad bermula dari perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram yang ada di Mekah berlanjut ke Masjidil Aqsa yang ada di Yerusalem, kemudian dilanjutkan dengan perjalanan Nabi Muhammad yang naik dari Bumi menuju langit ketujuh dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha untuk bertemu Allah yang kemudian mendapat perintah shalat.
Namun hal ini justru membuat orang kafir Quraisy pada waktu mengolok-olok dan mengganggap Nabi Muhammad sebagai orang gila. Hal itu mereka lakukan mengingat tidak mungkinnya seseorang dalam satu malam berpindah dari Mekah ke Yerusalem yang jaraknya sangat jauh, apalagi ini sampai naik ke atas langit. Bagi kebanyakan orang saat itu hal ini tidaklah masuk akal, tidak logis, dan mengada-ada.
Namun seiring dengan berkembangnya zaman dan dengan canggihnya teknologi modern saat ini, peristiwa Isra Mi’raj yang dianggap mengada-ada dan tak logis itu bisa ditepis dan dibantah.
Berawal dari penelitian-penelitian, penemuan-penemuan, fakta-fakta ilmiah, dan canggihnya teknologi sekarang ini sudah bisa membuktikan kebenaran peristiwa Isra Mi’raj ini, yang antara lain sebagai berikut:
Peristiwa Isra Mi’raj merupakan kehendak Allah karena Allah Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Dalam Isra Mi’raj, Nabi Muhammad tidak berjalan sendiri melainkan diperjalankan dengan kehendak Allah.
Karena cepatnya perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad, tubuh Nabi Muhammad terlebih dahulu diubah menjadi cahaya. Sebab kalau tidak diubah menjadi cahaya, tubuh Rasulullah akan hancur akibat lepasnya ikatan atom dan molekul.
Waktu berjalan Nabi Muhammad dalam Isra Mi’raj adalah malam hari. Sebab apabila dilaksanakan siang hari badan cahaya Nabi Muhammad akan mengalami interferensi sinar matahari.
Yang paling memungkinkan dari peristiwa Isra Mi’raj ini adalah sebuah teori yang disebut dengan teori Annihilasi. Teori ini mengatakan bahwa setiap materi/zat memiliki anti materi. Dan jika materi direaksikan dengan anti materinya, maka kedua partikel tersebut bisa lenyap dan berubah menjadi seberkas cahaya atau sinar gamma.
Masihkah kita ragu fakta-fakta ilmiah dan kebenaran Isra Mi’raj diatas? Jika masih ragu, maka kita diibaratkan dengan manusia zaman dahulu yang sama sekali tidak menyentuh teknologi dan pengetahuan modern. Wallahu a’lam!