RANCAH POST – Jelang UN 2015 yang akan diselenggarakan pada (13-15/04/2015), banyak sekali oknum yang memanfaatkan momen Ujian Nasional ini untuk mencari keuntungan dari kalangan siswa.
Hal tersebut disampaikan oleh pihak Dewan Pendidikan Kota Mojokerto, Jawa Timur, yang menerima laporan tentang adanya oknum guru di salah satu SMA di Mojokerto yang menawari siswanya untuk membeli kunci jawaban soal UN 2015. Hal tersebut mengingatkan publik pada insiden jelang UN 2013, ketika itu ada sejumlah siswa yang memungut iuran sebesar Rp60 ribu/orang demi menebus harga kunci jawaban seharga Rp15 juta.
Kali ini bedanya siswa ditawari kunci jawaban dengan harga Rp150-200 ribu. Sulistiyo selaku Ketua Dewan Pendidikan Kota Mojokerto ungkap, “Transaksi dilakukan di sekolah. Saya tak tahu, apakah itu harga per paket atau bagaimana mekanismenya,” Jumat (10/04/2015).
Namun, Sulistyo tidak menyebutkan guru sekolah mana yang nekat menawari siswanya untuk berbuat curang. Dia menjelaskan Dewan Pendidikan tidak bisa berbuat apa-apa dalam hal menyikapi laporan secara lisan tersebut. Sulistiyo tambahkan, “Kami tak punya bukti apa-apa, cuma ada aduan secara lisan.”
Sulistyo tidak membantah jika di mana-mana terjadi kebocoran soal UN 2015 yang dimanfaatkan sejumlah oknum untuk melakukan transaksi jual-beli kunci jawaban, termasuk di Mojokerto sendiri. Terlebih, dia mengatakan, ada satu guru di Kabupaten Lamongan yang menjadi tersangka pada tahun 2014 lalu. Sulistiyo beberkan, “Sudah menjadi rahasia umum dan terjadi di mana-mana.”
Dia sempat heran, bagaimana bisa oknum guru tersebut bisa menawarkan kunci jawaban sementara naskah soal UN 2015 belum tiba di Mojokerto. Menurut jadwal, soal UN SMA sederajat baru akan dikirim ke kantor Kapolres Mojokerto dari Surabaya pada Sabtu, 11/04/2015. Sulistiyo katakan, “Saya sempat heran. Ada saja oknum yang memanfaatkan untuk melakukan tindakan penipuan,”
Hariyanto selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto mengatakan, jika informasi mengenai pengaduan tersebut benar, pihaknya akan segera menyerahkan laporan insiden itu kepada kepolisian untuk dilakukan penyelidikan.
Jumlah siswa yang akan mengikuti UN 2015 sederajat di Kota Mojokerto pada (13-15/04/2015) yakni SMA 1.570 orang dan SMK 1.928 orang.