Berita Ciamis, RANCAH POST – Terkait isu banyak WNI yang akhir-akhir ini ingin bergabung dengan ISIS, Mabes Polri pastikan 16 WNI hilang yang saat ini telah ditangkap di perbatasan Suriah dan Turki berbeda dengan 16 WNI yang hilang bersama biro perjalanan Smailing Tour.
Sumber menyebutkan, dari 16 orang WNI hilang tersebut, terdapat 1 keluarga asal Ciamis, Jawa Barat, mereka terdiri dari pasutri (pasangan suami istri) dan 2 orang anak. Mereka adalah Stanzah, Ifah (istri S), serta IS dan AM (Anak dari Ifah dan Stanzah).
Pemerintah Turki juga mengatakan 16 orang WNI yang ditangkap tersebut terdiri dari 3 keluarga. Bukan cuma dari Ciamis, sebanyak 10 orang dari rombongan tersebut berasal dari Paciran, Lamongan, Jawa Timur. Mereka berinisial Ririn dan 7 anaknya yaitu QMH, NS, JFN, IW, ANI, ARR, dan AU. 2 lainnya berinisial Tiara dan SHK (anak Tiara).
Sementara ada satu orang bernama Irsan juga berasal dari Ciamis. Namun dalam sumber tersebut tidak diterangkan bahwa Irsan mempunyai hubungan keluarga dengan Stanzah. Sementara satu orang lainnya bernama Aisyahnaz (Bandung).
Otoritas Turki pada Rabu (11/03/2015) kemarin menjelaskan bahwa pihaknya telah menangkap 16 WNI hilang itu ketika akan melewati perbatasan Turki dan Suriah. Mereka diduga kuat akan menyeberang ke Suriah dan bergabung bersama ISIS.
Wakapolri Komjen Badrodin Haiti pastikan 16 WNI hilang itu berbeda dengan 16 WNI yang melakukan perjalanan ke Turki menggunakan jasa Smailing tour.
Badrodin katakan, “16 WNI hilang pakai Smailing Tour, belum ditemukan. Sementara ada lagi 16 WNI yang ditahan oleh Turki. Kini sedang kita cari infonya, sumbernya dari Kementerian Luar Negeri,” Kamis (12/03/2015).
Badrodin tegaskan memang dari segi jumlah antara WNI yang ditangkap dan WNI hilang sama. Sementara untuk yang memakai jasa biro tur, sampai saat ini belum juga ditemukan.