RANCAH POST – Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu, yaitu Muhammad Iqbal memberikan keterangan terkait 16 WNI hilang di Suriah ketika tur di Turki. Pihak Kemenlu menduga ada keterkaitan dengan ISIS dibalik insiden ini.
Iqbal ungkap, “Kini masih melakukan pendalaman. Mungkin ada 1 atau 2 yang pernah muncul namanya,” Minggu (08/03/2015).
Seperti diketahui, 16 WNI hilang di Turki diduga sengaja memisahkan diri dari rombongan tur, untuk melintasi perbatasan Turki dan menuju Suriah. Mereka beranggotakan 3 keluarga, seorang anak, dan 2 orang yang tak memiliki hubungan keluarga.
Iqbal menjelaskan Kemenlu kini melibatkan TNI, Polri, BIN dan BNPT untuk menelisk informasi. Pihak keluarga dari 16 WNI hilang juga telah dimintai keterangan, termasuk agen biro perjalanan yang mengantar tur mereka ke Turki.
Iqbal tambahkan, “Kami meminta copy-an paspor dan melakukan komunikasi dengan pihak keluarga.”
Sebelumnya, Iqbal menjelaskan bahwa 16 WNI yang hilang di Turki tersebut, sejak awal mengungkapkan tidak ingin kembali ke Indonesia. Pernyataan tersebut ia lontarkan ketika menerangkan kronologi kejadian.
Iqbal membeberkan bahwa pada (24/02/2015), 16 WNI tersebut mendarat di Bandara Attaturk, Turki. Namun, pada (28/02/2015), mereka memisahkan diri dari rombongan tur dengan dalih ingin menghadiri acara keluarga, ternyata hingga rombongan tur khendak akan pulang ke Indonesia, pada (04/03/2015) mereka tidak kembali.
Menurut Iqbal, pemimpin tur sempat berusaha melakukan komunikasi dengan sejumlah orang dalam kelompok 16 WNI hilang tersebut. Namun, jawaban yang diberikan mereka tak menunjukkan keinginan untuk kembali bergabung dengan rombongan tur untuk pulang ke Indonesia.
Iqbal mengungkapkan jawaban salah satu 16 WNI dituangkan melalui sms yang berbunyi: “Saat di-SMS oleh pimpinan tour, mereka mengatakan, ‘Kalau teman-teman bisa pulang dengan lancar pada tanggal 4 (Maret), i’m fine, we are fine. Enggak usah pikirkan kami’.”
Iqbal mengatakan Pemerintah Turki kini mencoba melakukan pencarian 16 WNI tersebut. Namun, nampaknya upaya tersebut akan terbilang sulit, karena perbatasan Turki dan Suriah sangatlah luas, mencapai 900 km.
Menurut Iqbal, Pemerintah akan memperketat penggunaan dalih tur oleh WNI untuk masuk ke Suriah. Modus ini digunakan 16 WNI hilang tersebut, kasus ini baru pertama terjadi.