RANCAH POST – Ada berbagai macam cara untuk memanfaatkan bio energi (energi hidup) di lingkungan kita. Dalam dunia kecantikan, bio energi dapat dimanfaatkan untuk menambah kepercayaan diri seseorang dan menghadirkan aura yang cantik yang datang dari dalam.
Salah satu cara memanfaatkan bio energi adalah memanfaatkan emas dan berlian. Jangan dikira bongkahan emas dan berlian digerus sampai halus lalu ditempekan pada wajah. Emas dan berlian telah melewati proses panjang dengan bantuan teknologi nano. Apa saja kelebihan emas dan berlian untuk kecantikan.
Menjaga kekencangan wajah
Sejak dahulu emas telah digunakan sebagai bahan untuk kecantikan. Konon katanya, Cleopatra ratu Mesir dari zaman Mesir Kuno menjaga kekencangan wajahnya menggunakan masker dari emas. Begitu juga ratu pada zaman Ching di Cina. Akan tetapi, bukti yang lebih meyakinkan adalah catatan pemakaian emas untuk perawatan anti-aging dalam Ayurveda, panduan kesehatan India yang berusia lebih dari 5000 tahun dan masih dipakai sampai sekarang.
BACA JUGA : Tips Memilih Jenis Parfum Sesuai Situasi
Di berbagai negara, termasuk Indonesia, gold facial dan facial berlian sedang menjadi tren di kalangan tertentu di Jakarta dan kota-kota besar di seluruh Indonesia. Mengapa digunakan emas atau berlian untuk kecantikan?
Tidak menimbulkan iritasi
Emas adalah metal tertua yang paling berharga yang dikenal manusia. Kepercayaan sebagian orang bahwa emas mempunyai efek positif terhadap kesehatan sudah meluas di abad pertengahan. Sesuatu yang langka dan cantikย tidak bisa tidak mestinya juga menyehatkan.
Emas murni memang tidak beracun dan tidak menimbulkan iritasi apabila dikonsumsi. Oleh karenanya, emas sudah dipakai untuk menutup lubang gigi dan membuat gigi palsu. Bubuk dan serpihan emas murni juga ditaburkan pada makanan serta minuman, antara lain Goldwasser, di daerah Eropa dan India. Emas murni aman untuk dikonsumsi karena tidak bereaksi dengan semua cairan tubuh dan tidak menambah rasa serta tidak menimbulkan efek pada tubuh. Dr Deby S. Vinsky dari Perfect Beauty Aesthetica Anti Aging Clinic, seorang praktisi dan pelopor perawatan kecantikan dengan emas dan berlian di Jakarta, menjelaskan bahwa jangan dibayangkan bongkahan emas dan berlian yang digerus lalu dioles-oleskan ke wajah sesorang.
BACA JUGA : Tips Mengatasi Keriput di Wajah
Dengan bantuan teknologi nano yang bisa memperkecil partikel sampai berukuran nano, emas dan berlian diproses untuk produk-produk perawatan kecantikan wajah. Bubuk emas yang dicampurkan ke dalam pembersih, serum, scrub, krim pijat, masker dan produk-produk lainnya. Untuk menghasilkan manfaat yang maksimal, produk-produk kosmetik yang mengandung emas masih diperkaya vitamin, antioksidan, serta bahan-bahan lain untuk memberi nutrisi pada kulit.
Mengangkat sel kulit mati
Berlian adalah batu mulia yang terkenal karena kekerasannya, sehingga berlian banyak dimanfaatkan dalam bidang industri. Karena sifatnya yang keras, berlian dipakai dalam eksfoliasi, guna mengangkat sel kulit mati, dan mikrodermabrasi (semacam pengampelasan kulit). Karena partikelnya sangat diperkecil berkat teknologi nano, eksfoliasi dan mikrodermabrasi menghasilkan kulit wajah yang seperti diremajakan: segar, halus, transparan, dan kinclong. Efek ini bisa bertahan dalam waktu tertentu. Selain untuk mengangkat sel kulit mati, bubuk berlian juga dicampur dengan bahan-bahan lain untuk membuat wajah tampil bersinar.
Pada dasarnya, cara memberikan perawatan dengan emas maupun berlian tidak jauh berbeda. Hanya, pada emas akan menghasilkan warna kecokelatan eksotis, sedangkan berlian akan membuat kulit menjadi lebih putih cerah bersinar.
Para bintang Hollywood danย tokoh-tokoh sosial biasanya melakukan gold facial atau diamond facial sehari sebelum kemunculannya di sebuah acara agar wajahnya tampak halus dengan kilau emas yang memukau.
Perlu ketelitian
“Dalam praktiknya, facial emas maupun berlian perlu adanya penanganan yang tepat, misalnya dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan kulit para pasien,” ujar Dr Deby. Facial emas dan berlian tidak dianjurkan untuk remaja, karena kulitnya masih segar. Begitu pula pada wanita hamil.
Menurut Dr. Shannaz Nadia Yusharyahya, SpKK, MHA dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo, belum ditemukan bukti medis bahwa emas merupakan pemicu alergi. Yang perlu diwaspadai adalah apabila emas digunakan untuk mikrodermabrasi (semacam pengampelasan). Teknik ini memungkinkan terjadinya luka sehingga emas bisa masuk ke dalam kulit. Begitu pula jika dipakai sebagai masker, bisa saja emas menjadi alergen pada kulit. Emas murni 24K memang tidak bereaksi dengan kulit. Yang perlu diwaspadai adalah jika emas itu berupa alloy atau ada campuran metal lain.